IPO Jadi Strategi Erick Thohir Buat BUMN Bisa Bersaing Global
Ada 14 BUMN yang siap IPO tahun ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan di balik keinginannya untuk membuat 10-15 BUMN go public atau melantai di bursa alias initial public offering (IPO).
"Kita punya keinginan meng-go public-kan 10 sampai 15 BUMN yang supaya bisa fight di competition secara terbuka karena suka tidak suka eranya semakin terbuka dengan adanya digitalisasi sudah tidak bisa dibendung," jelas Erick, dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga: Erick Thohir Bawa 14 BUMN ini IPO, Siap Jadi Investornya?
Baca Juga: Erick Thohir Bawa 14 BUMN ini IPO, Siap Jadi Investornya?
1. Erick ingin mengulang pencapaian himbara
Menurut Erick, BUMN memiliki kemampuan mumpuni untuk bersaing di pasar terbuka seperti saat ini. Hal tersebut sudah dicontohkan oleh klaster himbara alias himpunan bank negara yang sudah terlebih dahulu go public.
Pada pasar terbuka sektor industri perbankan, himbara bersaing dengan banyak bank swasta yang bukan hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri.
Namun, Erick dengan mantap menyebutkan bahwa himbara masih memiliki posisi yang kuat di antara bank-bank swasta domestik dan asing.
"Bank-bank himbara masih menjadi top ten di industri perbankan Indonesia. Mandiri dengan strategi korporasinya atau BTN sekarang yang kita kembangkan terus menjadi mortgage bank, BRI yang kita perkuat bersama Pegadaian dan PNM untuk fokus di pembiayaan ultra mikro, dan BNI akan kita jadikan bank internasional supaya kita bisa dapat cheaper funding apalagi BNI punya footprint di mana-mana seperti Jepang, Amerika, dan Eropa," tutur Erick.
Baca Juga: Resmi IPO, Nusa Palapa Gemilang Raup Dana Segar Rp64,8 Miliar