Mendag: Rencana Impor Beras hanya untuk Menambah Stok Dalam Negeri
Supaya stok beras tetap terjaga sehingga siap digunakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengingatkan bahwa rencana impor beras sebanyak satu juta ton adalah bukan untuk dijual langsung di pasar dalam negeri, melainkan untuk menambah jumlah cadangan utama beras.
"Ini Pak Airlangga (Menko Perekonomian) juga sudah mengumumkan jumlahnya, tetapi saya itu Ingatkan kita ini berbicara masalah iron stock, cadangan utama pemerintah untuk masalah perberasan, jadi iron stock," terang Lutfi dalam diskusi virtual di YouTube Katadata Indonesia, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga: Mendag Pelajari Kasus 'Hilangnya' Jack Ma demi Pasar E-commerce Sehat
1. Menjaga stok beras dalam negeri
Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, Perum Bulog saat ini masih memiliki stok beras sebagai cadangan. Meski begitu, Lutfi juga ingin tetap memastikan agar stok beras di Bulog tersebut tetap terus terjaga.
"Iron stock untuk Bulog itu ada angkanya setiap tahun. Nah, yang kita minta itu adalah iron stock itu agar tetap terjaga," ujarnya.
Keinginan Lutfi tersebut bukannya tanpa alasan. Pasalnya, iron stock itu bakal digunakan atau bakal didistribusikan ketika masa emergency tiba sehingga dibutuhkan cadangan beras dalam jumlah maksimal.
"Iron stock itu dipakai ketika emergency artinya memang kebutuhan-kebutuhan yang sudah menjadi alokasi pemerintah,
kalau zaman dulu ada raskin sekarang namanya rastra kemudian sekarang pemerintah ada namanya operasi pasar," jelas Lutfi.
Baca Juga: Utamakan Produksi Tani Dalam Negeri, DPR Tolak Rencana Impor Beras
Baca Juga: Buwas Mengaku Disuruh Impor Beras oleh Airlangga dan Lutfi