Pabrik Baterai Mobil Listrik Langkah Tepat Hentikan Ekspor SDA Mentah
Ekspor nikel jadi memiliki nilai tambah bagi Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia resmi dimulai pekan lalu di Karawang, Jawa Barat. Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan wujud keseriusan pemerintah melakukan hilirisasi industri.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengapresiasi pembangunan tersebut sebagai langkah tepat pemerintah untuk mulai mengakhiri penjualan sumber daya alam (SDA) mentah ke luar negeri.
"Ini sangat tepat dan harus dikelola terus menerus sampai jadi industri dan kalau ini berhasil kan tentunya investasi masuk, membuka lapangan pekerjaan, dan itu akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi juga," ucap Fahmy, kepada IDN Times, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga: Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI
1. Meningkatkan nilai tambah nikel
Selain sebagai langkah untuk menghentikan ekspor SDA mentah, pabrik baterai kendaraan listrik ini dipandang Fahmy dapat menjadi cara untuk meningkatkan nilai tambah nikel.
Seperti diketahui bahwa produksi nikel di dalam negeri begitu melimpah sehingga sayang rasanya jika dijual dalam bentuk mentah.
"Nikel diolah di dalam negeri kemudian dijadikan baterai dan kemudian akan berkembang juga mobil listrik di Indonesia. Kita tahu ada beberapa investor yang masuk sehingga baterai itu bisa dipakai untuk mobil listrik dalam negeri, bisa juga diekspor karena permintaan baterai itu cukup tinggi," tutur Fahmy.