TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Perpanjang Relaksasi Kredit UMKM hingga 2024

Penyaluran KUR hingga Juni 2022 mencapai Rp179,67 triliun

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan press statement di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (11/7/2022). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto memutuskan untuk memperpanjang relaksasi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga 2024 mendatang.

Keputusan itu diambil guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan juga UMKM itu sendiri. Keberpihakan terhadap UMKM diberikan pemerintah karena sektor tersebut memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi nasional dengan menggerakkan ekonomi rakyat hingga pada level terkecil.

"Mengingat masih terdapat debitur kredit usaha rakyat (KUR) yang meminta relaksasi karena kegiatan usahanya belum sepenuhnya pulih, maka relaksasi kredit UMKM diusulkan untuk diperpanjang sampai dengan April 2024," kata Airlangga dikutip dari situs resmi Kemenko Perekonomian, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga: Erick Thohir Minta Penyaluran KUR Harus Diiringi Pembinaan Kualitas

Baca Juga: Menko Airlangga: Indonesia Tujuan Populer Investasi Digital di ASEAN

1. Capaian penyaluran KUR

Realisasi KUR hingga 15 Juni 2022 tembus Rp46,6 T. (Dok. Kementan)

Airlangga pun menyampaikan penyaluran KUR hingga triwulan-I 2022 yang telah mencapai Rp93,34 triliun dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,08 persen.

Adapun capaian tersebut diproyeksikan akan meningkat signifikan dengan adanya penyaluran KUR bulan Juni 2022 sebesar Rp179,67 triliun.

Capaian itu sendiri tak terlepas dari upaya pemerintah memperluas akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi pelaku UMKM dengan menetapkan plafon KUR sebesar Rp373,17 triliun.

"Penyaluran KUR memberikan dampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang pada tahun 2016 berkontribusi sebesar 0,76 persen terhadap PDB menjadi sebesar 2,08 persen terhadap PDB pada triwulan-I 2022. KUR juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja baru yang pada tahun 2021 berhasil menyerap 12,6 juta tenaga kerja," tutur Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

2. Penyaluran KUR bulan Juni alami peningkatan

Penerima KUR graduasi PKH. (Dok. Humas Kemensos)

Sementara itu, penyaluran KUR pada Juni 2022 mengalami peningkatan signifikan 41 persen year on year (yoy) dibandingkan Juni 2021.

Hal itu membuat pemerintah optimistis dapat mencapai target penyaluran KUR 2022 yang diproyeksikan sebesar Rp373,17 triliun. Adapun total outstanding KUR sejak Agustus 2015 hingga 30 Juni 2022 sebesar Rp507 triliun dan diberikan kepada 35,96 juta debitur.

Di sisi lain, sejak 2015 hingga 2022 juga terdapat 14,13 juta debitur atau 39 persen dari total debitur yang telah mengakses KUR berhasil naik kelas ke tingkat pembiayaan lebih tinggi.

"Di samping itu, peningkatan juga terjadi pada jumlah debitur baru dengan capaian terbesar pada skema KUR Mikro yang melampaui 1,5 juta debitur setiap tahunnya sejak 2017 dan pada 2021 meningkat signifikan mencapai 2,8 juta atau 68,72 persen dari total debitur baru pada seluruh jenis skema KUR 2021," beber Airlangga.

Baca Juga: Kinerja KUR Pertanian Memuaskan, Kementan Dorong KUR Alsintan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya