TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi 2023 di Atas 5 Persen

Sejumlah indikator menguatkan optimisme pemerintah

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi domestik pada 2023 masih bisa tembus di atas 5 persen. Sejumlah indikator perekonomian menguatkan optimisme pemerintah tersebut.

"Untuk 2023 mudah-mudahan 5 Februari nanti keluar dari BPS sehingga full year 2023 sudah ada angka-angkanya, kita masih yakin bisa tembus di atas 5 persen," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam Investortrust Economic Outlook 2024, dikutip Jumat (26/1/2024).

Asal tahu saja, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,1 persen. Adapun pada kuartal III 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat pada level 5,05 persen. Capaian itu membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu berada di atas 5 persen dalam 8 kuartal beruntun.

Baca Juga: Ekonomi Global Diproyeksi Melambat Jadi 2,8 Persen di 2024

1. Realisasi investasi lampaui target

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Salah satu indikator yang membuat pemerintah masih yakin bahwa pertumbuhan ekonomi 2023 bisa di atas 5 persen adalah realisasi investasi.

Sepanjang tahun lalu, realisasi investasi di Indonesia berhasil melampaui target Rp1.400 triliun, yakni Rp1.418,9 triliun.

"Soliditas perekonomian nasional terutama sekali ditopang oleh konsumsi dan investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto yang terus tumbuh positif," kata Susiwjiono.

 

Baca Juga: Menkeu Beberkan Pentingnya Keseteraan Gender hingga Ekonomi Digital 

2. Kinerja sektor eksternal tetap resilien

Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

Semenatra itu, kinerja sektor eksternal juga resilien di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian. Cadangan devisa terus meningkat hingga mencapai 146,4 miliar dolar AS pada akhir 2023.

Kemudian rasio utang luar negeri terhadap PDB masih terjaga sebesar 28,92 persen dan kinerja neraca perdagangan juga mampu mempertahankan tren surplus selama 44 bulan secara berturut-turut.

“Aktivitas manufaktur Indonesia di level 52,5 dan terus di level ekspansif selama 28 bulan berturut-turut, serta berada di atas tren kawasan ASEAN dan global. Kita ingin mendorong pertumbuhan industri manufaktur yang menjadi andalan. Di berbagai program, utamanya kita dorong industri manufaktur pengolahan, yang share-nya terhadap PDB di 2023 adalah 19,72 persen,” tutur Susiwijono.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya