TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendapatan dan Belanja Tumbuh, APBN Mei 2021 Tekor Rp219 Triliun

Tekor APBN Mei 2021 lebih tinggi dibandingkan Mei 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (23/3/2021) (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp219,3 triliun pada akhir Mei 2021. Defisit tersebut merupakan 21,79 persen dari target Rp1.006,4 triliun.

"Dan sampai bulan Mei defisit APBN mencapai Rp219 triliun atau 1,32 persen dari PDB," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Tekor APBN 2022 Turun ke 4,51-4,85 Persen

1. Defisit APBN Mei 2021 lebih tinggi dari Mei 2020

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Realisasi defisit APBN pada Mei 2021 lebih tinggi daripada realisasi defisit APBN yang terjadi pada Mei 2020. Pada periode sama tahun lalu, defisit APBN adalah Rp179,4 triliun atau 1,16 persen terhadap PDB.

Realisasi defisit pada Mei 2021 juga lebih tinggi jika dibandingkan capaian pada April 2021. Adapun defisit APBN pada April 2021 adalah sebesar Rp138,1 triliun atau 0,83 persen dari PDB.

Baca Juga: Belanja Negara Naik, APBN April Tekor Rp138,1 Triliun

2. Pendapatan negara tumbuh 9,31 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, pendapatan negara hingga akhir Mei 2021 tercatat sebesar Rp726,4 triliun. Realisasi tersebut baru mencapai 41,66 persen terhadap APBN sebesar Rp1.743,6 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi pada Mei 2020 yang sebesar Rp664,6 triliun.

"Pendapatan negara tumbuh 9,31 persen (yoy), utamanya didorong oleh penerimaan perpajakan, khususnya penerimaan cukai dan bea keluar," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Tekor Anggaran AS Melonjak ke Rekor Rp23 Ribu Triliun Tahun Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya