Restrukturisasi Kredit Drop, OJK: Hotel Jangan Sampai Zombie Company
Restukturisasi kredit terus dilakukan hingga 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan telah ada perbaikan dari sisi restrukturisasi kredit perbankan saat ini dibandingkan posisi pada akhir Maret 2021.
Dalam pemaparannya di depan Komisi XI DPR RI, Wimboh menjelaskan bahwa restrukturisasi kredit perbankan saat ini telah mencapai Rp775 triliun. Capaian itu lebih baik dibandingkan posisi restrukturisasi kredit perbankan pada akhir Maret 2018 yang mencapai Rp808,75 triliun.
"Yang kita restrukturisasi itu tadinya Rp900 triliun dan sekarang sudah di bawah Rp800 triliun, angkanya Rp775 triliun," kata Wimboh, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Bos OJK Heran Banyak ASN Ajukan Restrukturisasi Kredit Saat Pandemik
1. Restrukturisasi kredit menurun, beberapa sektor masih belum beranjak naik
Kendati restrukturisasi kredit perbankan menurun, Wimboh memastikan beberapa sektor masih belum bisa tumbuh lantaran terbatasnya mobilitas seperti halnya pariwisata.
"Sebagian (debitur) sudah menjadi normal. Tidak semuanya, ada yang berat terutama pada sektor-sektor sekarang yang tergantung mobility," imbuh dia.
Hotel-hotel dengan target turis mancanegara dengan kelas bintang lima ke atas masih belum bisa bangkit saat ini. Wimboh pun mengakui bahwa OJK bakal terus mencermati debitur di sektor tersebut agar tidak berpotensi menjadi zombie company.
Baca Juga: Kredit Bermasalah Turun, OJK Lanjutkan Restrukturisasi demi Pemulihan
Baca Juga: OJK Perpanjang Restrukturisasi Kredit hingga 2022