TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rights Issue: Definisi, Tujuan, Keuntungan, dan Kerugian

Rights issue jadi aksi korporasi untuk memperoleh dana segar

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Satu bank milik negara, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah merampungkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dari proses rights issue tersebut, BRI berhasil menghimpun dana secara penuh sebesar Rp96 triliun.

Pencapaian ini telah membuat BRI menorehkan sejarah sebagai rights issue terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat 3 rights issue di Asia dan nomor 7 di seluruh dunia.

Adapun, dari rights issue tersebut pemerintah mengeksekusi 16,1 miliar HMETD milik mereka pada 13 September 2021 yang dilakukan lewat inbreng PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PMN senilai Rp54,77 triliun. Kemudian, emiten dengan kode BBRI tersebut meraih dana dari publik sebesar Rp41 triliun.

Nah, rights issue sendiri merupakan sebuah istilah dalam dunia saham yang mesti kamu pahami dengan baik, terlebih jika kamu adalah investor pemula.

Berikut ini pengertian lengkap rights issue beserta tujuan dan untung serta ruginya seperti dikutip IDN Times dari lifepal.co.id.

Baca Juga: BRI Torehkan Sejarah sebagai Right Issue Terbesar di Asia Tenggara

Baca Juga: Badan Pangan Dunia: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

1. Definisi rights issue

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa rights issue merupakan HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan ingin menerbitkan saham baru, maka mereka akan menghubungi dulu pemegang saham lama.

Para pemegang saham lama memiliki pilihan untuk membeli saham rights issue atau tidak. Jika memilih untuk membeli, maka harga saham yang diterapkan ke pemegang saham lama tidak akan sama dengan calon pemegang saham baru. Kebanyakan mendapatkan keuntungan bahwa saham tersebut jadi lebih murah.

2. Tujuan rights issue

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Rights issue yang dilakukan sebuah perusahaan bukannya tanpa tujuan. Tujuan utama aksi korporasi ini adalah biasanya untuk mengurangi beban keuangan.

Sebagai investor, kamu tentu mengetahui bahwa beban keuangan perusahaan itu berbeda-beda dan yang namanya utang atau liabilitas pasti menjadi beban bagi perusahaan.

Meminjam uang untuk melunasi utang tersebut tentu bukan menjadi jalan atau tindakan yang bijak. Maka dari itu, mereka atau perusahaan tersebut menerbitkan rights issue dan menawarkan saham mereka ke pemegang saham lama dengan harga yang murah.

3. Keuntungan melakukan rights issue

ilustrasi orang bekerja sama (pexels.com/fauxels)

Sebuah perusahaan yang menerbitkan rights issue biasanya mendapatkan dua keuntungan. Pertama tentunya adalah bisa mendapatkan dana segar tanpa harus menambah liabilitas dengan meminjam dana ke bank atau institusi lainnya.

Jika dana segar didapatkan dari utang, maka hal tersebut akan menambah beban operasional dan untuk pembayarannya tentu akan mengurangi persentase laba bersih perusahaan terkait.

Kemudian keuntungan yang kedua adalah dapat meningkatkan kepercayaan para pemegang saham. Seperti diketahui bahwa dalam penerbitan rights issue, perusahaan terlebih dahulu menawarkan saham ke para pemegang saham lama dengan harga spesial. Ini sama dengan memberikan diskon bagi pelanggan setia bukan?

Baca Juga: 3 Tips Investasi Reksa Dana buat Investor Pemula

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya