Sri Mulyani: Bantuan untuk Pelaku Usaha di Bali Masih Belum Maksimal
Banyak bantuan yang minim diterima pelaku usaha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bali menjadi satu wilayah di Indonesia yang ekonominya diharapkan pemerintah dapat pulih dengan cepat. Namun, pada kenyataannya bantuan pemerintah guna mendongkrak kembali perekonomian Pulau Dewata belum dapat berjalan secara maksimal.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kala memberikan pidato kunci dalam rangkaian "Bali Economic and Investment Forum 2021" secara virtual, Kamis (8/4/2021).
"Berbagai program yang diluncurkan pemerintah dari sisi eksekusinya belum sepenuhnya bisa dirasakan banyak pihak yang ditargetkan," ungkap Sri Mulyani.
Baca Juga: 3 Kunci Luhut dalam Pulihkan Ekonomi di Bali
1. Bantuan untuk relaksasi penundaan pembayaran cicilan
Pemerintah, sebut Sri Mulyani, memiliki banyak bantuan kepada usaha menengah besar (UMB) dan usaha mikro kecil (UMK) sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Bali. Bantuan pertama yang belum terealisasi dengan baik adalah relaksasi atau penundaan pembayaran pinjaman baik cicilan dan bunga.
"Untuk UMK dan UMB yang dibutuhkan itu 59,09 persen dan 53,48 persen, sedangkan yang dilakukan pemerintah baru 17,89 persen untuk UMK dan 20,86 persen bagi UMB," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Wishnutama Beberkan Daftar Insentif Pariwisata yang Bakal Diluncurkan
Baca Juga: Jokowi Akan Buka Penuh Pariwisata di Bali pada Juni-Juli 2021