TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tetap Eksis hingga 62 Tahun, Ini Kunci Sukses Martabak Pecenongan 78

Ada lebih dari 400 cabang Martabak Pecenongan 78

Martabak Pecenongan 78. (dok. Martabak Pecenongan 78)

Jakarta, IDN Times - Jatuh bangun berulang kali jadi satu gambaran bagaimana perjalanan bisnis Martabak Pecenongan 78 pada tahun-tahun awal operasinya. Namun, pahit getir yang terjadi justru menjadikan Martabak Pecenongan 78 salah satu kuliner legendaris di Jakarta dan bahkan Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Martabak Pecenongan 78 sanggup merengkuh pasar dan melebarkan sayapnya hingga ke lebih dari 400 cabang di seluruh negeri.

Berawal dari sebuah bisnis martabak dengan menggunakan gerobak sederhana, Martabak Pecenongan 78 sukses diterima oleh masyarakat luas. Di tengah persaingan bisnis yang semakin sengit, usaha turun temurun keluarga ini terus berinovasi dan tidak setia pada zona nyamannya.

Hal itu berdampak pada ratusan cabang baru yang dibuka Martabak Pecenongan 78 ketika pandemik COVID-19 melanda Indonesia.

Pemilik Martabak Pecenongan 78, Rey Christian pun berbagi tiga strategi mempertahankan bisnisnya selama 62 tahun kepada airasia food. Berikut ulasannya:

Baca Juga: Kisah Sukses Bangun Bisnis ala Owner Bakso Aci

Baca Juga: Kisah Whitney Wolfe, Pendiri Bumble yang Sukses Jadi Konglomerat Muda

1. Jadikan konsistensi sebagai kunci utama

Martabak Pecenongan 78. (dok. Martabak Pecenongan 78)

Ada kalanya pemilik bisnis latah dan ingin mengikuti tren kekinian serta langsung melakukan pivot bisnis guna menarik perhatian pasar.

Namun, bagi Rey, hal tersebut bukanlah strategi yang tepat bagi ketahanan sebuah bisnis. Menurut dia, tren hanyalah bersifat sesaat, sedangkan konsistensi merupakan kunci utama yang membuat sebuah bisnis berusia panjang.

Rey mengatakan, seorang pemilik bisnis haruslah konsisten dengan produk yang mereka jual dan konsisten dalam mencari potensi-potensi di sekitar untuk mengembangkannya.

"Dari dulu hingga sekarang, Martabak Pecenongan 78 fokus di menu martabak. Namun, kami mengikuti selera pasar melalui inovasi menu, seperti meluncurkan martabak Sultan yang super besar dan mewah, hingga fleksibel dalam cara kami berkomunikasi dengan target market. Jika dahulu hanya mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut, kini kami aktif mengembangkan media sosial, juga mengedepankan layanan pemesanan online, salah satunya dengan airasia food," tutur Rey dalam keterangan tertulis kepada IDN Times, Rabu (17/8/2022).

2. Kepercayaan pelanggan jadi modal yang harus dijaga

Martabak Pecenongan 78. (dok. Martabak Pecenongan 78)

Ketika sebuah bisnis semakin besar, seringkali kualitas tidak lagi jadi prioritas. Alhasil, pelanggan merasa kecewa dan berdampak pada penurunan performa bisnis secara keseluruhan.

Hal itu yang kemudian coba dihindari oleh Rey. Sebagai generasi penerus bisnis Martabak Pecenongan 78, Rey selalu menomorsatukan kualitas demi menjaga kepercayaan pelanggaan.

"Mungkin beberapa orang melihat harga kami di atas rata-rata jika dibandingkan dengan merek martabak lainnya. Namun, kami dapat memastikan bahwa pelanggan mendapatkan kualitas rasa dan bahan baku yang terbaik. Ketika situasi mendesak, misalnya harga bahan baku mahal, mungkin pemilik bisnis tergiur untuk mengganti dengan kualitas yang lebih rendah, tetapi kami sangat menghindari hal tersebut karena bagi kami kepercayaan pelanggan adalah modal yang harus dijaga," beber dia.

Langkah lainnya untuk menjaga kepercayaan pelanggan adalah dengan menanggapi tiap kritik dan saran dari pelanggan secara serius.

"Martabak Pecenongan 78 memiliki call-center yang akan siap merespon pelanggan jika memiliki keluhan dengan produk kami. Sekian puluh tahun, kami tetap menjaga komitmen agar pelanggan selalu merasakan pengalaman terbaik," ucap Rey.

Baca Juga: Kisah Sabar, Sukses Sekolahkan Tiga Anak dari Hasil Jualan Wayang 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya