TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tutup Q1 2023, Bank Raya Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp4,4 Miliar

Laba bersih AGRO mengalami penurunan dibandingkan Q1 2022

ilustrasi Bank Raya Indonesia (dok. Bank Raya Indonesia)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,4 miliar selama kuartal-I 2023. Pencapaian tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan kuartal-I 2022.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, penurunan perolehan laba bersih secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi bukan karena kinerja buruk AGRO.

"Capaian tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya bukan karena kinerja yang kurang baik, melainkan Bank Raya secara konservatif mencukupkan pencadangan dalam rangka menjaga kualitas kredit legacy," ucap Ida Bagus dalam keterangannya, Kamis (27/4/2023).

Di sisi lain, pendapatan operasional lainnya AGRO meningkat sebesar 13,3 persen yoy menjadi Rp65,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp39 miliar. Salah satu penyumbang kenaikan tersebut berasal dari recovery write off yang meningkat sebesar 73,8 persen yoy menjadi Rp39,1 miliar.

Baca Juga: BNI Gandeng Bank Kalsel, Bank Kaltimtara, dan Bank Kalbar

1. Capaian Bank Raya dari sisi aset

ilustrasi produk pinjaman digital Bank Raya Indonesia (dok. Bank Raya Indonesia)

Dari sisi aset, Kredit yang Diberikan alias KYD tercatat sebesar Rp6,9 triliun. Angka tersebut lebih rendah 27,9 persen dibandingkan kuartal-I 2022 sebesar Rp13,2 triliun.

"Penurunan tersebut sejalan dengan rencana transformasi perusahaan untuk melakukan transformasi di bisnis legacy dengan melakukan penyesuaian portofolio atas pinjaman menengah agar lebih fokus dalam pengembangan bisnis digital," tutur Ida Bagus.

Sementara itu, produk digital Bank Raya baik digital saving maupun digital lending diklaim menunjukkan performa baik. Selama kuartal-I 2023, penyaluran pinjaman digital Bank Raya tercatat sebesar Rp756 Miliar atau meningkat sebesar 49,08 persen yoy dari tahun sebelumnya, yaitu Rp507,1 miliar.

Adapun produk pinjaman digital Bank Raya ini meliputi Pinang Dana Talangan yang disbursement-nya menembus lebih dari Rp6 triliun. Kemudian Pinang Connect, Pinang Maksima yang meningkat 155,3 persen yoy, Pinang Performa melesat 179 persen yoy, dan Pinang Flexi meningkat 13,4 persen yoy.

2. Liabilitas Bank Raya

Aplikasi Bank Raya Indonesia (dok. Bank Raya Indonesia)

Dari sisi liabilitas, Bank Raya mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp8,7 triliun dengan diiringi pertumbuhan simpanan digital Bank Raya yang mengalami kenaikan signifikan.

Bank Raya mencatat, digital saving selama kuartal-I 2023 meroket hingga 358,3 persen yoy menjadi Rp710,4 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp155 miliar.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan nasabah pengguna Raya Digital Saving mencapai lebih dari 730 ribu pengguna per Maret 2023 sejak diluncurkan pada Februari 2022.

Sejak aplikasi Raya diluncurkan hingga kuartal-I 2023, ada peningkatan penggunaan Raya Digital Saving mencapai lebih dari 1,2 juta transaksi degan volume hampir menyentuh Rp2 triliun.

"Meliputi transfer, payment (QRIS, e-wallet, pulsa, & pembelian tiket KAI, pembayaran PLN). Bank Raya akan terus meningkatkan utilisasi digital saving dari sisi fitur dan tampilan serta meningkatkan keamanan data nasabah demi menunjang pengalaman bertransaksi perbankan digital yang cepat dan aman di Raya Digital Saving," beber Ida Bagus.

Baca Juga: Bank DBS Perkuat Posisi sebagai Bank of Choice for Transition

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya