TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Upaya Jawa Barat Turunkan Angka Pengangguran

#JabarJuara bergerak aktif mengentaskan pengangguran

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Dok. IDN Times)

Pengangguran selalu menjadi momok bagi setiap pemerintahan daerah, apalagi dengan adanya pandemik COVID-19. Segala upaya pun terus dilakukan agar bisa menekan angka tersebut. Namun bagi Provinsi Jawa Barat, tampaknya segala upaya yang dilakukan cukup efektif untuk menyerap tenaga kerja.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Barat terus menurun setiap tahunnya. Dari data BPS tahun terakhir 2022, jumlah TPT sebesar 8,31 persen, turun sebesar 1,51 persen dibandingkan Agustus 2021, yakni 9,82 persen.

Tentunya pencapaian ini patut diapresiasi dan bisa dicontoh bagi pemerintah daerah provinsi lainnya. Lalu apa saja, sih, upaya yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama pemprov serta jajarannya dalam menekan angka pengangguran?

Baca Juga: Alasan Provinsi Jawa Barat Jadi Percontohan Pariwisata Berbasis HAM

1. Jumlah perusahaan di Jabar terus meningkat

Data jumlah perusahaan di Jawa Barat meningkat (jabarprov.go.id)

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat mencatat jumlah perusahaan di Jabar terus meningkat sejak 2019 hingga 2022. Tentunya ini sangat bagus karena bisa menyediakan lowongan kerja lebih banyak sehingga bisa menekan angka pengangguran.

Pada akhir 2022, tercatat jumlah perusahaan kecil sampai besar sebanyak 97.901. Dari angka tersebut sekitar 74 persen adalah perusahaan besar. Hal ini juga dibarengi dengan data BPS bahwa tingkat pengangguran terus menurun. Menurut Kepala Disnakertrans Jabar, Rachmat Taufik Garsadi, penurunan TPT di Jabar tertinggi kedua tingkat nasional.

Faktor yang membuat TPT terus menurun adalah kondisi pandemik yang mulai terkendali dan cakupan vaksinasi yang terus meningkat. Hal ini berdampak pada mulai aktifnya lapangan pekerjaan di industri pengolahan dan lapangan pekerjaan perdagangan.

Kemudian jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 25,58 juta orang, naik 0,84 juta dibanding Agustus 2021. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik 1,20 persen poin dari 64,95 persen menjadi 66,15 persen. Penduduk yang bekerja sebanyak 23,45 juta orang, naik 1,14 juta dibanding Agustus 2021.

2. Program Dekranasda Provinsi Jawa Barat

Raker Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut (dok. jabarprov.go.id)

Ketua umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari bersama Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Nia Gania Karyana, akan menyelaraskan program kerja Dekranasda Kabupaten Garut dengan proker di Dekranasda Provinsi Jabar. Tak hanya itu, Dekranasda ini juga melakukan pembinaan pelaku usaha di bidang kerajinan.

Program ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran dengan meningkatkan kapasitas pelaku usaha. Nia pun berharap dengan adanya raker kegiatan dan proker Dekranasda tahun 2023, membuat daya saing pelaku usaha di sektor kerajinan semakin meningkat.

"Beberapa kegiatan yang akan dilakukan terkait peningkatan kapasitas para pelaku usaha, dan pelaksanaan pameran nasional di Jakarta (atau) Inacraft," ujar Nia dikutip dari JabarProv.go.id.

"Harapannya Dekranasda perannya terus meningkat, daya saing pelaku usaha di sektor kerajinan juga meningkat," lanjutnya.

Baca Juga: Program Literasi Pemprov Jawa Barat untuk Meningkatkan Minat Baca

Verified

Abigail Putra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya