Duh, Normalisasi di Negara Maju Bisa Mengancam Negara Berkembang
Pemulihan ekonomi global jadi tidak sinkron
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, normalisasi kebijakan yang dilakukan negara-negara maju akan memberi risiko bagi negara berkembang. Risiko itu akan berdampak pada perkembangan ekonomi negara berkembang.
"(Risiko) yang paling utama dari makro ekonomi dan kebijakan moneter adalah proses normalisasi," ujar Perry dalam Agenda Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, dilansir ANTARA.
Baca Juga: Pertemuan G20, RI Wanti-wanti Dampak Tapering AS ke Negara Berkembang
Baca Juga: Bank Indonesia: Green Financial Beri Peluang bagi Ekonomi Indonesia
1. Proses normalisasi harus diselaraskan
Perry menegaskan, proses normalisasi kebijakan perlu disatukan dan dikoordinasikan. Dengan begitu, tidak akan ketimpangan pemulihan ekonomi yang terjadi antara negara berkembang dan negara maju.
"Ini lah kita pentingnya menekankan well calibrated, well planned, dan well communicated," tutur Perry.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pemulihan yang Tak Merata Ancam Ekonomi Negara Berkembang