TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Blak-blakan! Jokowi Ungkap Pertimbangan Jika Pemerintah Impor Beras

Jokowi mengaku sejatinya tak ingin impor beras

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo secara blak-blakan mengungkap pertimbangan pemerintah jika mengimpor beras. Ia menyebut pemerintah sebenarnya tidak ingin melakukan impor beras.

Namun, karena bencana alam dan pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia, pemerintah pun membutuhkan tambahan cadangan beras. Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau dan berdialog dengan petani di Indramayu, Jawa Barat.

"Tentu saja kita juga ingin swasembada. Pemerintah sebetulnya tidak senang, tidak suka yang namanya impor beras. Tapi karena hitung-hitungan, banyak yang kena banjir, pandemik, kadang memang hitung-hitungan kalkulasi, waduh ini kurang sehingga perlu tambahan untuk cadangan," kata Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Jokowi Janji Tak Impor Beras Thailand dan Vietnam hingga Juni 2021 

Kendati begitu, Jokowi memang sudah pernah menyampaikan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2021. Apabila produksinya bagus, maka impor beras tidak akan dilakukan pemerintah hingga akhir tahun.

"InsyaAllah nanti sampai akhir tahun, kalau kita tahan produksinya bagus berarti juga tidak akan impor," jelas Jokowi.

1. Pemerintah tak akan impor beras hingga akhir tahun jika produksi bagus

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

2. Pemerintah akan kirimkan traktor panen untuk petani di Indramayu

Jokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Pada kunjungan ini, Jokowi mendapatkan keluhan dari para petani tentang kelangkaan pupuk. Sehingga, mereka meminta agar pemerintah memberikan subsidi pupuk bagi para petani.

Selain itu, kepada Jokowi, para petani juga mengeluhkan saat ini tenaga kerja untuk panen kurang. 

"Kedua, yang berkaitan pada saat panen bersamaan, petani kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen, sehinga petani ingin diberi combine harvester (traktor panen). Sudah saya iyakan, termasuk traktor dan juga pompa," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Sudah Bagus, Jangan Diganggu COVID-19 Lagi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya