TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Geram Investasi Jarang Terealisasi, Jokowi: Indonesia Perlu Evaluasi

Jokowi: Apa perlu menteri investasi dan menteri ekspor?

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Tangerang, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyinggung tentang investasi di Indonesia yang kerap tidak terealisasi. Jokowi lalu menyindir tentang menteri khusus investasi dan ekspor. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Investasi 2019, ICE BSD Tangerang, Selasa (12/3).

1. Jokowi mengatakan Indonesia harus manfaatkan perang dagang China-Amerika Serikat

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Awalnya Jokowi menyinggung tentang investor yang cukup banyak berdatangan ke Indonesia tapi tak banyak yang terealisasi. Ia pun menyampaikan agar Indonesia bisa memanfaatkan perang dagang antar China dan Amerika Serikat.

"Karena, investasi di Cina mulai goyang ingin cari tempat baru untuk investasinya. Ini dimanfaatkan. Disambungkan. Dubes bisa sambungkan. Atau ITPC sambungkan dan BKPM bisa jemput," ujar Jokowi.

2. Jokowi sebut harus ada evaluasi di Indonesia

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jokowi kemudian menyindir tentang mebel dan produk kayu dari China yang malah lari ke Vietnam. Menurutnya, bahan mentahnya sendiri berasal dari Indonesia.

"Kita lucu banget. Padahal kayunya dari kita. Rotan dari kita. Bambu dari kita. Apa yang salah dari Indonesia? Saya ingat 17 tahun lalu kita pameran di Jerman, kita sudah ada 14 stand. Vietnam baru 2 stand. Sekarang 14 stand mereka sudah beratus stand. Apa yang salah dari kita? Ada yang harus dievaluasi," paparnya.

Jokowi mengatakan, Indonesia memilih bahan mentah yang cukup melimpah. Dan seharusnya itu memudahkan investor untuk masuk ke Indonesia.

"Kita padahal memiliki raw material yang melimpah. Ini harus koreksi. Nantinya kita kalah rebutan. Kalau merebut investasi kalah merebut pasar. Ini tanggung jawab kita semua," lanjut dia.

3. Jokowi sebut soal perlunya menteri investasi dan menteri ekspor di kabinet

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jokowi geram karena investasi jarang terealisasi dan ekspor yang kurang ditingkatkan. Oleh karena itu, Jokowi pun sempat berpikir untuk menambah dua menteri di kabinet, yaitu menteri investasi dan menteri ekspor.

"Saya sudah sampaikan sepekan lalu dalam rapat kabinet apakah perlu dalam situasi seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor, khusus," terang Jokowi.

"Wong penyakit kita ada di situ. Di EU ada. Negara lain juga sama. Dari sisi kelembagaan saya pikir kita harus punya menteri investasi dan ekspor. Kalau sudah ada tapi gak nendang, yang salah ya semuanya," ujarnya lagi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya