TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Groundbreaking Smelter Gresik, Jokowi: RI Punya Cadangan Tembaga Besar

Jokowi tak ingin negara lain ambil untung

Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) tambang PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021). Ia mengatakan Indonesia memiliki cadangan tembaga yang sangat besar dan masih banyak yang belum tahu tentang itu.

"Negara kita Indonesia memiliki cadangan tembaga yang sangat besar, sangat besar. Masuk dalam kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Ini yang banyak kita gak tahu," kata Jokowi seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Jokowi Terbang ke Jatim Bareng Erick Thohir, Awali Pembangunan Smelter

1. Jokowi tak ingin negara lain yang mendapatkan untung dari Indonesia

Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Maka dari itu, lanjut Jokowi, potensi yang besar itu harus dimanfaatkan dengan baik. Langkah tersebut penting guna kemakmuran masyarakat dan menciptakan nilai tambah yang tinggi bagi perekonomian Indonesia.

"Jangan sampai kita memiliki tambang kita memiliki konsentrat, semelternya, hilirisasinya ada di negara lain seperti tadi disampaikan Pak Menteri, ada di Spanyol, ada di Jepang, nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka," ucap Jokowi.

2. Pembangunan smelter di Gresik disebut jadi salah satu kebijakan strategis pemerintah

Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Karena tak ingin negara lain yang mendapat untung, Jokowi menuturkan smelter akhirnya dibangun di Gresik, Jawa Timur. Ia menegaskan pembangunan smelter ini merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah.

"Ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang tembaga setelah kita menguasai 51 persen saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri," terangnya.

Baca Juga: Smelter Freeport Rampung 2023, Diharapkan Picu Industri Hilir di KEK

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya