Jokowi: Impor Elpiji Terus-terusan, Gak Mikir Negara Dirugikan?
Rakyat juga dirugikan karena impor elpiji yang besar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta jajarannya untuk mengurangi impor. Sebab, ia menilai impor hanya menguntungkan negara lain dan merugikan negara sendiri.
“Ada yang nyaman dengan impor. Memang duduk di zona nyaman tuh paling enak. Sudah rutinitas terus impor, impor, impor, impor, impor, gak berpikir bahwa negara itu di rugikan,” kata Jokowi saat groundbreaking proyek hilirisasi batu bara jadi DME, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
“Rakyat dirugikan karena tidak terbuka lapangan pekerjaan. Bayangkan, tadi disampaikan oleh Menteri Investasi akan membuka lapangan pekerjaan 11 ribu, 12 ribu di sini,” lanjut dia.
Baca Juga: Gasifikasi Batu Bara, Jokowi: Sudah 6 Tahun Lalu Saya Perintahkan
Baca Juga: Untung Rp20 Ribu dari Oplos Gas LPG, Laki-laki di Buleleng Digerebek
1. Jokowi ingin proyek hilirisasi batu bara dikawal agar tidak mundur
Jokowi menyebut apabila ada lima investasi yang masuk ke Indonesia seperi proyek hilirisasi batu bara ini, maka akan ada 70 ribu lapangan pekerjaan yang tercipta. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya agar terus mengawasi proyek investasi supaya tidak mundur.
“Inilah kenapa saya ikuti terus, saya kejar terus, tadi juga sebelum masuk ke sini saya kumpulkan semua yang berkaitan dengan ini untuk memastikan bahwa ini selesai sesuai yang disampaikan oleh air produk dan juga tadi Menteri Investasi, 30 bulan. Jangan ada mundur-mundur lagi, dan kita harapkan nanti setelah di sini selesai dimulai lagi di tempat lain,” ujar Jokowi.
“Karena ini hanya bisa menyuplai Sumsel dan sekitarnya. Kurang lebih 6 jutaan KK. Karena kita memiliki deposit batu bara yang jauh dari cukup kalau hanya untuk urusan DME ini,” tambahnya.
Baca Juga: Deretan Tarif dan Harga yang Naik di 2022: Listrik hingga Elpiji