TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RI Masuk Jurang Resesi, Jokowi Minta Kementerian Genjot Belanja Negara

Jokowi sebut konsumsi rumah tangga Q3 minus 4 persen

Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Sumatra Utara pada Selasa (27/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 akan berada di posisi minus tiga persen. Guna kembali mendongkrak pertumbuhan ekonomi, ia meminta agar belanja kementerian semakin ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan di sidang kabinet paripurna yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/11/2020).

Baca Juga: Resesi! Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 3 Minus 3 Persen

1. Konsumsi rumah tangga kuartal III-2020 diperkirakan minus 4 persen

Jokowi pimpin rapat terbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Merdeka pada Senin (26/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi juga menyebut konsumsi rumah tangga yang belum pulih sepenuhnya menjadi salah satu penyebab anjloknya pertumbuhan ekonomi. Dia memaparkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal III-2020 diproyeksikan masih minus 4 persen.

Angka tersebut sebenarnya sudah membaik dibanding kuartal sebelumnya yang berada di minus 5,51 persen. "Sehingga menjadi kewajiban kita semuanya untuk memperkuat demand, sehingga konsumsi ini akan menjadi lebih baik," jelas Jokowi.

Apabila pertumbuhan ekonomi di kuartal IV nanti sudah membaik, Jokowi meminta agar di kuartal IV-2020, para direktur jenderal (dirjen), direktur, dan seluruh jajaran di kementerian untuk berhati-hati dalam membelanjakan anggarannya.

2. Jokowi ingin persiapan realisasi anggaran di kuartal I-2021 disiapkan dari sekarang

Jokowi beri sambutan di Puncak Acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 pada Rabu (28/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Bukan hanya itu, guna meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi yang merosot drastis, pria kelahiran Solo itu juga meminta agar realisasi anggaran tahun depan dirancang dari sekarang. Dengan demikian, dia berharap realisasi bisa langsung berjalan sejak awal tahun.

"Begitu Bapak, Ibu menerima yang namanya DIPA itu sudah bisa langsung ada lelang, sehingga nantinya kita harapkan bulan Januari, Februari, Maret, tidak stuck setelah Q4 langsung drop. Kita harapkan Q1 ada ungkitan juga untuk naik," ujar Jokowi.

Baca Juga: Ekonomi Resesi, Jokowi: Tak Ada yang Kebal Pandemik Termasuk Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya