TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cabai Mahal, Pemerintah Bakal Bagi-bagi Bibit buat Masyarakat

Buat ditanam di rumah

Ilustrasi Pohon Cabai Rawit (Cengek) (IDN Times/Daruwaskita)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah bakal membagi-bagikan bibit cabai buat masyarakat di tengah mahalnya harga komoditas pangan tersebut. Harapannya, itu bisa disalurkan tahun ini.

"Yang butuh bibit saya katakan anggarkan, tahun depan mungkin ya. Tapi bisa mulai sekarang kalau ada," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga: Harga Cabai Naik, Menteri Perdagangan: Gak Apa-apa Mahal Sekali-kali

1. Dorong warga tanam cabai di rumah

ilustrasi menanam benih (unsplash/Joshua Lanzarini)

Amran mengatakan, bibit cabai yang dibagi-bagikan ke masyarakat diharapkan mampu mencukupi kebutuhan tiap keluarga yang menanamnya.

Nantinya program tersebut akan dijalankan melalui direktorat jenderal yang mengurusi kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL).

"Tanam cabai 5-10 pot di rumah bisa mencukupi keluarganya," ujar Amran.

2. Harga cabai rawit merah tembus di atas Rp100 ribu per kg

Cabai merah yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini harga cabai rawit merah mengalami kenaikan signifikan di beberapa titik.

Berdasarkan informasi dari pedagang di Pasar Induk Kramat Jati pada Sabtu (4/11/2023), harga cabai rawit merah rata-rata Rp70 ribu per kg, sedangkan harga di pasar tradisional atau pengecer sekitar Rp80-90 ribu per kg.

Bahkan, harga cabai rawit merah di beberapa daerah sudah tembus di atas Rp100 ribu per kg. Dijelaskan Arief, saat ini produksi semua jenis cabai mengalami penurunan akibat El Nino dan saat ini belum memasuki panen raya.

Di tengah kondisi saat ini, Bapanas mengingatkan para kepala daerah untuk memperkuat kerja sama antar daerah (KAD).

"Sehingga cabai di wilayah sentra produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin (6/11/2023).

Baca Juga: Rupiah Loyo, BPS Wanti-Wanti Naiknya Harga Barang Impor

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya