TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

China Borong Sejuta Ton Sawit RI, Luhut: Terima Kasih Xi Jinping

Kesejahteraan petani sawit bakal meningkat

Menteri Koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Luhut Pandjaitan (www.instagram.com/@luhut.pandjaitan)

Jakarta, IDN Times - China berkomitmen untuk menambah impor crude palm oil (CPO) dari Indonesia sebesar 1 juta ton. Kesepakatan diperoleh dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing pada 26 Juli 2022.

Komitmen China diyakini akan meningkatkan jumlah dan nilai ekspor produk CPO Indonesia, yang juga akan turut mengerek harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani Indonesia.

“Terima kasih atas dukungan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang atas komitmen impor minyak sawit dari Indonesia. Kami berharap Tiongkok dapat terus melanjutkan dan meningkatkan perdagangan minyak sawit dari Indonesia,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga: Ekspor CPO Tancap Gas, Terbanyak ke Pakistan dan China

Baca Juga: Erick Thohir: Pemerintah China Beli Sejuta Produk Kelapa Sawit RI

1. Luhut sebut ekspor CPO akan meningkatkan kesejahteraan petani sawit

Ilustrasi Tandan Buah Segar (TBS) sawit. (Saddam Husein for IDN Times)

Mantan Menkopolhukam itu menyebut, kelapa sawit merupakan tanaman minyak yang paling produktif, dan menjadi komoditas penting bagi perdagangan dunia. Oleh sebab itu, Indonesia berkomitmen untuk berperan sebagai supplier atau pemasok utama CPO.

“Dengan menjadi supplier utama CPO dunia, tentu akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa sawit di Indonesia yang jumlahnya mencapai 16 juta,” lanjutnya.

Baca Juga: Bertemu Jokowi, PM China Ingin CPO dari Indonesia 1 Juta Ton

2. Indonesia dan China juga bahas perkembangan proyek kereta cepat

ilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Selain membahas mengenai perdagangan CPO, pertemuan delegasi kedua negara juga membahas komitmen untuk menyelesaikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal dan akan diuji coba pada akhir tahun 2022.

Kedua negara juga membahas kerja sama di berbagai bidang seperti investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta kemaritiman. Pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara juga menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan tersebut.

Hal lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah topik mengenai penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama antara Indonesia dengan China.

“Presiden Jokowi menyampaikan, nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat dan sudah melampaui US$100 miliar. Sehingga peluang untuk meningkatkan angka perdagangan sangat besar. Karena itu kami sebagai pembantu Presiden akan terus mencari potensi sumber ekonomi lain yang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia,” tambah Luhut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya