TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Emas Antam Lagi Turun Nih, Cek Dulu Harganya Sebelum Beli!

Turun Rp5 ribu untuk pecahan 1 gram

Antam batangan bersertifikat di Butik Emas, Logam Mulia, PT Aneka Tambang (Antam) (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Sabtu (22/7/2023), produksi PT Aneka Tambang atau Antam turun sebesar Rp5 ribu menjadi Rp1,072 juta per gram.

Harga buyback emas Antam juga turun sebesar Rp5 ribu, sehingga harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia saat ini adalah Rp950 ribu per gram.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Mengenai Emas, Benda yang Dianggap Sangat Berharga!

1. Harga emas Antam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain.

  • Harga emas 0,5 gram: Rp586 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,072 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,084 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,101 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,135 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,215 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp25,412 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp50,745 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp101,412 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp253,265 juta.
  • Harga emas 500 gram: Rp506,320 juta.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,012,6 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," ujar Andy.

Baca Juga: Mira, Jemaah Haji Plus asal Makassar Beli 1 Kg Emas di Arab Saudi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya