TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hilirisasi Petrokimia, Erick Thohir Minta Pupuk Indonesia Terintegrasi

Untuk optimalkan sumber daya alam dalam negeri

Presiden Joko “Jokowi” Widodo saat meresmikan Pabrik Amonium Nitrat, Bontang pada Kamis (29/2/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meminta PT Pupuk Indonesia (Persero) bertransformasi menjadi perusahaan petrokimia yang terintegrasi.

Hal itu, menurut Erick, sejalan dengan telah dibukanya pabrik Kaltim Ammonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, yang dihadiri Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Kamis, 29 Februari 2024.

"Ke depan perusahaan pupuk ini harus menjadi sebuah perusahaan petrochemical terintegrasi. Bagaimana nanti downstream (hilirisasi) dari petrochemical ini bisa dirasakan secara menyeluruh untuk bangsa dan negara," kata Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).

Baca Juga: Bos Pupuk Indonesia Ungkap Penyelamatan Rekind Gak Pakai Duit Negara

1. Pabrik KAN bakal menghemat devisa 52,5 juta dolar AS per tahun

Peresmian PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto Sekretariat Presiden

Pabrik KAN adalah hasil kerja sama antara Pupuk Indonesia melalui PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Dahana. Menurut Erick Thohir, pabrik ini akan meningkatkan produksi ammonium nitrat dalam negeri yang sangat dibutuhkan industri nasional.

Saat operasional penuh, kata Erick, pabrik ini mampu menghasilkan 75 ribu metrik ton amonium nitrat dan 60 ribu metrik ton asam nitrat per tahun. Dengan kapasitas tersebut, diharapkan pabrik ini dapat memenuhi sebagian kebutuhan amonium nitrat domestik yang diperkirakan mencapai 580 ribu metrik ton pada 2024.

Hal itu, menurut Erick, akan mengurangi impor amonium nitrat nasional dari 21 persen menjadi 8 persen, dengan menghemat devisa negara 52,5 juta dolar AS per tahun.

"Belum nanti turunan dari asam nitrat yang juga bisa dikembangkan untuk industri pertahanan dan industri pupuk sendiri," tandas dia.

2. Hilirisasi dorong Pupuk Indonesia jadi salah satu perusahaan terbesar di dunia

Pupuk subsidi yang siap didistribusikan ke kios resmi (dok. Pupuk Indonesia)

Erick menekankan perintah Presiden Jokowi dalam menggalakkan hilirisasi sumber daya alam, yang telah berhasil direalisasikan. Dia mencontohkan pencapaian PT Pupuk Indonesia yang awalnya berada di peringkat kesembilan sebagai salah satu perusahaan pupuk terbesar di dunia, kini naik ke peringkat keenam.

Hal itu, kata Erick, dianggap sebagai bukti dari kerja keras bersama dalam mengoptimalkan pengolahan sumber daya alam dalam negeri.

"Bapak Presiden sudah mendorong yang namanya hilirisasi sumber daya alam. Hilirnya sudah jadi, karena terbukti sekarang kita sudah merupakan salah satu perusahaan pupuk terbesar di dunia, yang kemarin diawali ranking sembilan terbesar di dunia, sekarang kita naik peringkat menjadi enam terbesar di dunia. Ini membuktikan kerja keras semua," kata Erick.

Baca Juga: Hadapi 2024, Begini Strategi Pupuk Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya