TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumbo! Laba Bersih BUMN 2021 Tembus Rp126 Triliun 

41 BUMN cetak laba Rp126 triliun

Menteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut laba bersih BUMN mencapai Rp126 triliun pada tahun buku 2021. Hal itu merupakan keberhasilan transformasi yang dicanangkan Kementerian BUMN.

Hal itu disampaikan Erick kepada jajaran Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Dia turut menyampaikan terima kasih kepada lembaga legislatif yang jadi mitra BUMN itu.

"Terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi VI yang mendorong konsolidasi BUMN, dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 (triliun). Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," kata Erick dikutip IDN Times, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: Erick Thohir: Laba Kementerian BUMN Naik Rp61 Triliun Lebih

Baca Juga: Wamen BUMN Ungkap Alasan Pergantian Tiga Dirut BUMN Tambang

1. Total pendapatan BUMN mencapai Rp1.983 triliun

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dijelaskannya, total pendapatan BUMN mencapai Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN. Erick mengatakan, perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Erick menyampaikan, total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp371 triliun.

"Memang kita akui dividen ini cukup berat di awalnya. Kalau kita lihat ketika tahun 2019 itu hampir Rp50 triliun, lalu di 2020 itu Rp44 triliun, lalu 2021 yang awalnya kita yakini bisa Rp40 triliun waktu itu kita ingat, saya mohon maaf karena ada COVID akhirnya kita hanya bisa turun menjadi Rp29,5 triliun," ujarnya.

Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN sebesar Rp36,4 triliun di 2022. Kemudian targetnya dinaikkan menjadi Rp43-45 triliun di 2023.

"Di 2024 kita justru ingin dorong lebih tinggi dividen. Kalau yang dulu bisa Rp50 triliun, di 2024 kalau bisa di atas Rp50 triliun. Artinya kita mencoba menyeimbangkan buku kita," tuturnya.

2. Erick Thohir minta anggaran Kementerian BUMN ditambah

Ilustrasi Memberi dan Menerima Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan segala pencapaian di BUMN, Erick mengajukan penambahan anggaran Kementerian BUMN untuk 2023 sebesar Rp79,7 miliar atau menjadi Rp311 miliar dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp232 miliar.

Erick menyebut pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian BUMN menjadi yang terkecil dibandingkan seluruh kementerian. Meski begitu, Erick menegaskan Kementerian BUMN tetap bekerja secara efisien dan kalkulatif.

"Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka Rp300-an (miliar), tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI, yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional," ucap Erick.

Baca Juga: HIMBARA Cetak Laba Rp72,05 T, Erick Thohir: Buah Transformasi BUMN

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya