TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kurs Rupiah Lesu Menyambut Pagi di Awal Pekan

Rupiah melemah tipis

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah tipis sebanyak 4 poin ke level Rp14.678 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (8/5/2023).

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.11 WIB, kurs rupiah sudah melemah sebanyak 17,5 poin atau 0,12 persen ke Rp14.695,5 per dolar AS.

Posisi rupiah pagi ini membalikkan tren positif pada penutupan perdagangan Jumat (5/5/2023) yang menguat 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.678 per dolar AS.

Baca Juga: IKN Terima 200 Minat Investasi, Ini Proyek yang Diincar 

1. Data tenaga kerja AS jadi sentimen negatif buat rupiah

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra menyebut data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat kemarin di luar dugaan, yakni lebih bagus dari ekspektasi.

Hal itu, menurutnya membalikan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (the Fed) di tahun ini, sehingga bisa membantu mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

"Rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS karena hal di atas," ujar Ariston.

Hanya saja, pelemahan rupiah kemungkinan tidak terlalu jauh. Sebab, pasar masih berekspektasi bahwa the Fed tidak akan menaikan suku bunga acuannya lagi tahun ini. Itu sesuai dengan indikasi yang didapat dalam konferensi pers the Fed pekan lalu.

2. Data cadangan devisa bisa selamatkan rupiah

Sementara itu, Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan melanjutkan penguatan dari pekan lalu. Hal itu dapat terjadi apabila data cadangan devisa Indonesia kembali meningkat.

"Rupiah berpotensi melanjutkan penguatan, dengan investor menantikan data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan kembali naik," tutur Lukman.

Senada, Ariston juga masih melihat potensi rupiah menguat pada perdagangan hari ini lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bergerak positif.

"Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I yang masih di 5 persen memberikan alasan bagi penguatan rupiah," tambah Ariston.

Baca Juga: Modal Daun Cery Bisa Gandakan Uang Miliaran Rupiah, Pria Ini Ditangkap

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya