TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Beli Emas Antam? Cek Nih, Harganya Lagi Turun

Harga emas turun Rp2 ribu per gram

Ilustrasi emas batangan. IDN Times/Arief Rahmat

Jakarta, IDN Times - Harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam turun Rp2 ribu di awal pekan. Hari ini, Senin (15/8/2022), logam mulia dihargai Rp988 ribu per gram.

Begitupun dengan harga buyback yang dirilis situs logammulia.com, turun Rp2 ribu menjadi Rp851 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Pilih Tabungan Emas atau Kredit Emas? Ini Bedanya

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

Harga emas 0,5 gram: Rp544 ribu
Harga emas 1 gram: Rp988 ribu
Harga emas 2 gram: Rp1,916 juta
Harga emas 3 gram: Rp2,849 juta
Harga emas 5 gram: Rp4,715 juta
Harga emas 10 gram: Rp9,375 juta
Harga emas 25 gram: Rp23,312 juta
Harga emas 50 gram: Rp46,545 juta
Harga emas 100 gram: Rp93,012 juta
Harga emas 250 gram: Rp232,265 juta
Harga emas 500 gram: Rp464,32 juta
Harga emas 1.000 gram: Rp928,6 juta

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: Harga Emas 1 Juta Pergram, Toko Emas di Surabaya Kebanjiran Penjual

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya