TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Temui Foxconn, Tagih Investasi Kendaraan Listrik Rp118 T

Foxconn dipastikan tak batalkan investasinya

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) melakukan pertemuan dengan Chairman Foxconn Young Liu dan CEO Gogoro Horace Luke pada kunjungan kerja ke Taipei Jumat siang (22/10/2021) untuk menindaklanjuti minat investasi industri baterai listrik dan kendaraan listrik. ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, akan mendatangi pihak Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) untuk menindaklanjuti komitmen perusahaan berinvestasi di Indonesia.

Foxconn rencananya akan mendirikan pabrik ekosistem kendaraan listrik di Indonesia pada 2023. Perusahaan perakit iPhone ini akan mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia.

"Nah, Foxconn, saya rencana mau ke sana, rencananya setelah 17 Agustus," kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Jumat (22/7/2023).

Baca Juga: Profil Foxconn dan Gogoro, Investor EV yang Mau Suntik Ratusan Triliun

1. Pemerintah pastikan Foxconn tak batalkan rencananya

chinadaily.com.cn

Foxconn rencananya akan mendirikan pabriknya di kawasan industri Batang, Jawa Tengah. Dipastikan Bahlil, rencana tersebut tidak dibatalkan oleh pihak Foxconn sehingga mereka akan tetep merealisasikan investasinya tahun ini.

"Gak dong, jangan batal batal lah, saya alergi. Jangan lah, kalau cinta masih berlanjut kenapa harus putus, gak boleh" ujarnya.

2. Foxconn bersama mitranya akan menggelontorkan Rp118 triliun

(IDN Times/Sukma Shakti)

Foxconn akan melibatkan Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk dalam berinvestasi di Indonesia, meliputi industri kendaraan listrik, baik kendaraan listrik roda empat, roda dua, maupun bus listrik.

Mereka juga akan berinvestasi pada industri baterai kendaraan listrik dan industri pendukung, seperti energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, research and development (R&D) dan pelatihan.

Perkiraan nilai investasi dalam proyek-proyek tersebut oleh seluruh mitra usaha mencapai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp118,5 triliun (kurs Rp14.800/dolar AS).

"Keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari 100 miliar dolar AS di Indonesia pada tahun 2030," tutur Bahlil pada awal 2022 lalu.

Baca Juga: Bahlil Akui Pemerintah Kecolongan Ekspor Nikel Ore Ilegal ke China

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya