Sawit RI Dihalau Uni Eropa, Zulhas: Prabowo Sudah Siapkan untuk Avtur
Produk sawit dioptimalkan untuk kemandirian energi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan tidak perlu khawatir terkait dengan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR), yang berkaitan dengan komoditas kelapa sawit.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menekankan, jika Uni Eropa (UE) tidak mau membeli kelapa sawit dari Indonesia, maka tidak perlu dihiraukan. Indonesia telah menyiapkan alternatif pemanfaatan komoditas tersebut.
“Gak usah khawatir, EUDR itu kan soal kelapa sawit ya, kalau kelapa sawit itu gak mau dibeli oleh UE, ngapain kita repot?” kata Zulhas di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Baca Juga: Ajak Terima Kemenangan Prabowo, JK: Saatnya Kita Urus Ekonomi
1. Prabowo akan optimalkan sawit untuk kemandirian energi
Zulhas mengungkapkan, presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto telah menyiapkan rencana memproduksi bioavtur dengan campuran minyak kelapa sawit.
Dia juga mengingatkan Uni Eropa berhati-hati agar tidak menyalahkan Indonesia karena potensi penurunan pasokan kelapa sawit jika Indonesia meningkatkan penggunaan B60.
B60 merupakan kebijakan pencampuran biodiesel dengan 60 persen komposisi biodiesel dari minyak kelapa sawit dan 40 persen komposisi minyak solar.
“Pak Prabowo sudah siapkan untuk bikin avtur ya, hati-hati aja jangan sampai dimarahin karena kita nanti gak bisa jual. Apalagi kalau kita tingkatkan B60, wah, itu bisa kurang ya. Kan Pak Prabowo programnya itu akan mandiri di bidang energi,” jelasnya.
Baca Juga: Airlangga Pamer Indonesia Kuasai 54 Persen Ekspor Kelapa Sawit