TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani Singgung Kekacauan di Inggris usai Perdana Menteri Mundur

Kekacauan ekonomi di Inggris merembet ke politik

Ilustrasi bendera Inggris. (Unsplash.com/simon frederick)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menanggapi mundurnya Perdana Menteri Inggris Liz Truss dari jabatannya. Sebelumnya dia baru saja memecat Menteri Keuangan, Kwasi Kwarteng.

Menurut Sri Mulyani, kekacauan dari sisi perekonomian dan keuangan di Inggris telah berimbas terhadap perpolitikan di negara tersebut.

"Kita semuanya mengikuti politik di Inggris, di mana dari mulai menteri keuangannya kemudian diganti, dan sekarang perdana menterinya turun. Ini menggambarkan bahwa turmoil (kekacauan) yang terjadi baik dari sisi ekonomi dan keuangan telah menimbulkan juga imbasnya pada politik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBNKita, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: PM Inggris Liz Truss Mengundurkan Diri, Baru Menjabat 6 Pekan

Baca Juga: Politik Inggris Terguncang, Siapa Pengganti Liz Truss? 

1. Inflasi Inggris tembus 10,1 persen

Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Dijelaskan Sri Mulyani, inflasi Inggris telah menyentuh angka 10,1 persen. Kemungkinan inflasi di negara tersebut akan bertahan di level yang tinggi imbas kenaikan harga-harga yang juga terjadi di banyak negara.

"Di Inggris bahkan baru saja dipublikasikan inflasinya menembus angka di atas 10 persen yaitu 10,1, dan ini masih diperkirakan akan bertahan di level tinggi untuk beberapa saat," ujarnya.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Inggris, Liz Truss Minta Maaf tapi Ogah Mundur  

2. Pertumbuhan ekonomi Inggris diproyeksikan melambat

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi terjadi di banyak negara. Bahkan, Inggris yang perekonomiannya pada tahun ini sempat diperkirakan mengalami kenaikan, kemungkinan akan mengalami revisi ke bawah karena krisis APBN di negaranya.

"Seperti World Economic Outlook untuk Inggris yang tadinya tahun 2022 diperkirakan naik dengan, terjadinya krisis APBN yang ada di Inggris kemungkinan akan mengalami revisi ke bawah," kata Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu (19/10/2022).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya