Tiket Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu, Erick Thohir Jawab Begini
Erick Thohir merespons tiket naik Candi Borobudur Rp750 ribu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespons rencana perubahan tarif tiket naik ke atas Candi Borobudur. Rencananya wisatawan domestik yang ingin naik ke atas candi akan dikenakan biaya Rp750 ribu.
Candi Borobudur dikelola oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) atau TWC, BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan destinasi wisata, di antaranya Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Ratu Boko.
"Untuk masalah Borobudur sama, kami mengerti ketakutan dari banyak pihak bahwa ini adalah cagar budaya yang luar biasa harus dijaga. Kami mengerti juga ini sesuatu yang memang sangat bermanfaat dalam kita menjaga yang namanya budaya kita, pariwisata kita. Memang harga yang diterapkan kemarin tentu melalui proses yang sekarang kita juga ingin perbaiki daripada ajuan yang diusulkan," kata Erick dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selasa (7/6/2022).
Baca Juga: Tiket Borobudur Jadi Rp750 Ribu, Jubir Luhut: Akan Diputuskan Presiden
1. Erick singgung sinkronisasi kebijakan
Dia pun menyebut bahwa kebijakan harus disinkronisasi. Sebagai kementerian yang mengurusi korporasi, dia mengatakan, pihaknya kadang menerima kebijakan yang kementeriannya sendiri belum mengetahuinya.
"Nah sinkronisasi ini sama seperti yang tadi disampaikan, penugasan itu yang kita coba sinkronisasi, dan memang apa yang dilakukan juga mengenai sinkronisasi penugasan itu sekarang sudah juga berjalan baik," tuturnya.
Dia memastikan, terus mendorong terjadinya sinkronisasi. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Komisi VI karena mendukung ketika para direksi BUMN dipanggil oleh Komisi VI untuk melakukan rapat, menteri yang berkaitan harus ikut mendampingi.
"Karena setelah hasil meeting tersebut, sebaiknya dilaporkan kepada Kementerian BUMN supaya kita tidak terkaget-kaget ketika ada kebijakan yang kadang-kadang kita tidak tahu," ujar Erick.
Baca Juga: Tarif Tiket Mau Naik, Luhut: Candi Borobudur Perlu Perhatian Khusus