Banggar DPR: Polusi Udara di Jakarta Terburuk di Dunia, Memalukan!
Pasien ISPA naik 300 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyoroti kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang buruk dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini pun dikhawatirkan akan mendorong peningkatan penyakit saluran pernapasan atas (ISPA) di masyarakat.
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan kondisi itu sangat mencemaskan sekaligus memalukan. Untuk mengurangi buruknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya, pemerintah juga menggulirkan kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH).
"Sepekan lebih DKI Jakarta dan sekitarnya dikepung polusi udara kategori membahayakan warga. Bahkan Jakarta dan sekitarnya dinobatkan sebagai kota paling berpolusi udara tertinggi di dunia. Sungguh mencemaskan sekaligus memalukan," kata Said dalam rapat kerja dengan pemerintah, Selasa (29/8/2023).
Baca Juga: CREA Nilai WFH Tak Mampu Jernihkan Udara Jakarta dari Polusi
1. Polusi udara di Jakarta tidak sejalan dengan target net zero emission
Said menyebut polusi udara Jakarta, justru bertentangan dengan langkah pemerintah yang terus menggaungkan rencana target emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada 2050 dan bergabung dalam kerja sama iklim melalui UNFCCC untuk pengurangan gas rumah kaca (GKC).
"Keindahan di atas kertas sirna bak daun kering dilalap api. Di Jakarta tempat semua kebijakan rendah emisi dan pengurangan GKC dirumuskan, malah paling berpolusi," ucapnya
Baca Juga: Kemenkes Bentuk Komite Tangani Lonjakan ISPA- Pneumonia Dampak Polusi