Beras hingga Rokok Kretek Picu Inflasi Tengah Tahun Tembus 1,24 Persen
62 Kota inflasi tengah tahunnya lebih tinggi dari nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama semester I 2023 mencapai 1,24 persen (year to date/ytd). Komoditas pendorong inflasi yakni beras, rokok kretek dan filter, serta bawang putih.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini memaparkan andil berbagai komoditas terhadap inflasi hingga Semester I.
Beras memiliki andil terhadap inflasi mencapai 0,20 persen, rokok kretek filter 0,14 persen, daging ayam ras 0,09 persen, bawang putih nadilnya 0,07 persen. Sementara itu, untuk emas perhiasan sebesar 0,05 persen dan kontrak rumah 0,05 persen.
"Selama 2019 sampai 2023, pola inflasi Januari sampai Juni atau secara (ytd) cenderung selalu di bawah target, kecuali tahun 2022 saat itu inflasi Juni 2022 sebesar 3,19 persen,” ucap Pudji dalam Konferensi pers Senin (3/7/2023).
Baca Juga: Ini Biang Kerok Inflasi Terkerek 0,14 Persen di Juni
Baca Juga: Inflasi Juni Naik Jadi 0,14 Persen, Melandai secara Tahunan
1. Sebanyak 62 kota inflasi tengah tahunnya di atas inflasi nasional
Berdasarkan data BPS, apabila dilihat secara spasial ada 62 kota yang inflasi tengah tahunnya lebih tinggi dari angka inflasi nasional. Daerah yang memiliki inflasi tinggi yakni wilayah Jawa, Kalimantan, Maluku dan Papua.
“Kota Merauke memiliki inflasi tengah tahun tertinggi yaitu 4,65 persen," kata Pudji.
Sementara itu, 26 kota mengalami inflasi di bawah inflasi nasional, dominan terletak di wilayah Sumatra.
Di sisi lain, Kota Bandung tercatat mengalami deflasi pada semester I 2023. Menurut Pudji, hal ini didorong karena penyesuaian kembali tarif PDAM.