Bos BI Beberkan Agenda Prioritas Bank Sentral se-ASEAN
Penting manfaatkan bauran kebijakan makroekonomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia Perry Waryijo membeberkan beberapa hasil kesepakatan dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN Kedua, pada Jumat (25/8/2023).
Pertama, Perry mengatakan, negara-negara ASEAN menilai bahwa pentingnya memanfaatkan bauran kebijakan makroekonomi.
"Bauran kebijakan merupakan kerangka kebijakan yang penting untuk diterapkan terutama dalam menjawab kondisi dan tantangan global saat ini," jelasnya dalam konferensi pers hari ini.
Dalam hal ini, ASEAN juga mengundang International Monetary Fund (IMF) dan Bank for International Settlements (BIS) untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN (ASEAN Member State/AMS).
"Ini untuk lebih memahami konteks regional sekaligus meningkatkan pemahaman terhadap Kerangka Kebijakan Terintegrasi (IPF) dan Kerangka Keuangan dan Stabilitas Makro (MFSF).
Baca Juga: Vietnam Resmi Gabung dalam Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN 5
1. Perkuat konektivitas pembayaran
Kedua, negara-negara ASEAN sepakat untuk memperkuat Konektivitas Pembayaran (Regional Payment Connectivity/RPC) dan mendorong penggunaan local currency transaction (LCT).
Dalam pertemuan ini, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN telah menyetujui prinsip-prinsip tingkat tinggi mengenai kerangka LCT ASEAN. Perry bilang, prinsip-prinsip ini akan menjadi landasan untuk membangun dan menerapkan kerangka LCT ASEAN, sekaligus membina kolaborasi antar otoritas sektor keuangan.
"Kami berharap semakin banyak negara anggota ASEAN yang menjalin kerja sama di bidang LCT. Hal ini pada akhirnya akan mendorong stabilitas makroekonomi, sistem keuangan dan juga untuk mengatasi meningkatnya kerentanan eksternal," ujar Perry.
Baca Juga: Asyik Jajan di Vietnam Kini Bisa Pakai QRIS, Brunei Menyusul