Diklaim Terkendali, Rupiah Bisa Diandalkan Bikin Ekonomi RI Stabil
Rupiah lebih kuat dari beberapa negara di kawasan Asia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyampaikan pergerakan nilai tukar rupiah tetap terkendali, sehingga dapat mendukung stabilitas perekonomian.
"Nilai tukar rupiah sampai dengan 28 Juli 2023 secara year to date tercatat menguat 3,13 persen point to point (ptp) dari level akhir Desember 2022," jelas Ketua KSSK, Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (8/1/2023).
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg pada penutupan perdagangan pada Selasa (1/8/2023), kurs rupiah spot melemah 0,24 persen ke level Rp15.116 per dolar AS, dari posisi penutupan sebelumnya Rp15.080 per dolar AS.
Baca Juga: 6 Mata Uang Terendah Dunia di 2023 versi Forbes, Ada Rupiah?
Baca Juga: BI Ramalkan The Fed Kerek Lagi Suku Bunga di September
1. Rupiah lebih kuat dibandingkan beberapa negara Asia
Ia menjelaskan laju rupiah lebih kuat dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia, seperti peso Filipina 1,55 persen, rupee India sebesar 0,57 persen, dan baht Thailand 0,28 persen.
KSSK memprediksi ketidakpastian pasar keuangan global akan mereda. Oleh karena itu, nilai tukar rupiah juga diperkirakan menguat, ditopang indikator fundamental ekonomi yang kuat seperti imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.
Ada pula faktor dampak positif dari implementasi PP 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (PP DHE SDA).
"Persepsi investor terhadap prospek perekonomian Indonesia juga menguat, tecermin pada peningkatan outlook sovereign credit rating Indonesia oleh lembaga pemeringkat R&I, dari stabil menjadi positif, dengan level rating tetap terjaga pada BBB+ (2 notch di atas level terendah investment grade)," jelasnya.