ESDM Dorong Sekretariat JETP Realisasikan Pendanaan Transisi Energi
Beragam output harus dicapai dalam 6 bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sekretariat Tim Kerja Just Energy Transition Partnership (JETP) sudah mulai beroperasi sejak Jumat (17/2/2023). Langkah ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian pendanaan transisi energi (JETP) yang telah disepakati oleh pimpinan negara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November 2022 lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, mengatakan, dalam 6 bulan ke depan, Sekretariat JETP harus sudah mencapai output berupa penyelesaian peta jalan pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara. Selain itu, mereka juga bertugas untuk memobilisasi investasi dan mendukung mekanisme pembiayaan yang dituangkan dalam Comprehensive Investment Plan (CIP).
"Sekretariat JETP telah terbentuk dan resmi berkantor di Kementerian ESDM, tempat ini akan menjadi pusat informasi, perencanaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proyek JETP seperti yang diinstruksikan oleh Tim Gugus Tugas," ujar Menteri Arifin, di sela pertemuan bersama delegasi IPG JETP, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Baca Juga: Kementerian ESDM Jelaskan soal Peluang Harga Pertalite Turun
Baca Juga: Menteri ESDM Bertemu Pangeran Belanda di WEF 2023, Bahas NZE
1. Koordinasikan proyek JETP dan pembiayaan
Ia mengatakan, Sekretariat JETP merupakan lapisan koordinasi tim gugus tugas dan pelaksanaan teknis yang diharapkan dapat menghasilkan dampak bermanfaat untuk mendukung pencapaian target JETP.
Disamping itu, fungsi sekretariat JETP juga mengoordinasikan arahan dari tim gugus tugas dan teknis pelaksanaannya. Termasuk proyek-proyek JETP beserta pembiayaannya.
"Tugas pertama tim gugus tugas adalah untuk mengatur kelompok kerja untuk percepatan program transisi energi JETP, yaitu sistem pembangkit, pembiayaan, dekarbonisasi sektor pembangkit, rantai pasokan dan manufaktur, serta transisi energi sosial berkeadilan," ujar Arifin.
Baca Juga: Punya Prosedur ESG yang Baik, Bos PT Vale: Banyak yang Mau Copy Paste
Baca Juga: Desa Energi Berdikari Pertamina Dorong Petani Olah Energi Terbarukan