Kemenkeu Pamer Investasi di Kendaraan Listrik Capai Rp310,59 Triliun
Investasi paling banyak untuk produksi baterai listrik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menyampaikan pemerintah berhasil mendapatkan komitmen investasi di rantai pasok kendaraan listrik. Nilai investasi untuk periode 2021 hingga 2022 tersebut mencapai 20,3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp310,59 triliun (kurs Rp15.300 per dolar AS).
Data ini berdasarkan hasil analisis Institute for Essential Services Reform (IESR).
"Laporan tersebut menunjukkan, nilai investasi untuk produk baterai kendaraan listrik mencapai 15 miliar dolar AS atau Rp229,5 triliun (kurs Rp15.300 per dolar AS). Ini menjadi komponen yang paling banyak menarik minat investor," jelasnya dalam Rangkaian agenda ASEAN di Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Baca Juga: Jokowi Beberkan Alasan Pemerintah Beri Insentif Kendaraan Listrik
Baca Juga: Indonesia Ajak Jepang Kembangkan Kendaraan Listrik di ASEAN
1. Pemerintah naikkan target NDC
Menurut Febrio, Indonesia telah mengambil peran penting dalam transisi energi untuk mengatasi krisis perubahan iklim. Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia telah menaikkan target pengurangan emisi menjadi 31,89 persen dengan upaya sendiri pada 2030 dan 43,20 persen dengan bantuan internasional.
"Ini untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam mencapai net zero emission pada 2060. Seluruh pihak diharapkan turut berkolaborasi dalam memenuhi tujuan berkelanjutan, termasuk pelaku industri," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Bikin Formula Kredit Khusus Kendaraan Listrik lewat Himbara