Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, saat ini sebanyak 52 persen negara-negara berkembang tengah mengalami permasalahan utang.
Hal tersebut disampaikan mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini usai melakukan pertemuan G20 menteri-menteri keuangan dan gubernur bank sentral di Brasil.
Baca Juga: Sri Mulyani Punya Warisan buat Menkeu Baru
1. Fiskal di banyak negara alami tekanan
ilustrasi pertumbuhan (freepik.com/freepik) Selain itu, fiskal di negara-negara berkembang tersebut juga tengah menghadapi tekanan yang berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Banyak negara-negara berkembang yang saat ini, 52 persen negara-negara itu sedang menghadapi masalah fiskal. APBNnya tidak sehat, utangnya dalam kondisi tertekan, dan mereka tidak memiliki akses terhadap capital," ujarnya, dikutip Rabu (6/3/2024).
Baca Juga: Utang Pemerintah Menggunung di Januari, Tembus Rp8.253,09 Triliun!
2. Banyak negara belum pulih optimal dari COVID-19
Ilustrasi pertumbuhan bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama) Menteri yang beberapa kali diganjar penghargaan menteri terbaik di Asia dan dunia ini menjelaskan, negara-negara berkembang tersebut juga belum pulih optimal dari pandemi COVID-19. Negara-negara itu membutuhkan dukungan dari multilateral institution.
"Multilateral institution sangat diandalkan dalam situasi itu, dan governance mereka perlu di reform dan size-nya perlu ditingkatkan. Itu yang menjadi tema yang ketiga," ujarnya