Moody's Turunkan Peringkat Utang AS Jadi Negatif, Ini Sebabnya!
Imbal hasil US Treasury diproyeksi 4,5% di 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Moody's menurunkan prospek peringkat kredit AS dari stabil menjadi negatif. Hal tersebut mengacu pada defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang.
Dilansir dari laman resmi Moody's, kenaikan signifkan imbal hasil surat utang pemerintah AS 2023 telah meningkatkan tekanan terhadap keterjangkauan utang AS.
"Apabila tidak ada kebijakan yang diambil pemerintah (AS), Moody's memperkirakan keterjangkauan utang AS akan menurun lebih lanjut, terus-menerus dan signifikan, ke tingkat sangat lemah dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki peringkat tinggi," jelas Moody's dalam laporannya yang dikutip, Senin (13/11/2023).
Baca Juga: Fakta-Fakta WeWork Bangkrut, Utang Menggunung
1. Kenaikan suku bunga The Fed berimbas naiknya beban utang pemerintah AS
Kenaikan suku bunga The Fed diproyeksi turut mengerek suku bunga surat utang pemerintah AS dalam beberapa tahun ke depan. Meskipun basis pendapatan pemerintah akan meningkat sejalan dengan perekonomian yang membaik.
Namun, bila tindakan kebijakan yang spesifik untuk mengatasi (penurunan) keterjangkauan utang, maka pembayaran bunga akan meningkat.
"Moody's memperkirakan pembayaran bunga federal terhadap pendapatan dan PDB masing-masing akan meningkat menjadi sekitar 26 dan 4,5 persen pada 2033, dari posisi 2022 sebesar 9,7 serta 1,9 persen," tulis laporan tersebut.
Proyeksi ini memperhitungkan ekspektasi Moody's dengan tren suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, dengan rata-rata imbal hasil Treasury 10 tahun tahunan mencapai puncaknya pada sekitar 4,5 persen pada 2024 dan pada akhirnya menetap di sekitar empat persen dalam jangka menengah.
Baca Juga: 5 Negara dengan Inflasi Rendah dan Bergaji Tinggi