TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BRI Cetak Laba Bersih Rp51,40 Triliun di 2022, Meroket 67,15 Persen!

Perolehan laba bersih BRI naik pesat dibandingkan 2021

Pemaparan kinerja BRI Kuartal IV 2022, Rabu (8/2/2023)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI membukukan laba bersih mencapai Rp51,40 triliun secara konsolidasi sepanjang tahun 2022. 

Perolehan laba bersih tersebut meroket 67,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), serta meningkat pula dibandingkan Laba BRI di kuartal III yang tercatat baru Rp39,31 triliun. 

"Alhamdulillah sepanjang Januari hingga Desember 2022 BRI group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara year on year dengan total aset tumbuh sebesar 11,18 persen menjadi Rp1.865,64 triliun," ucap Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparnya dalam Press Conference Paparan Kinerja Keuangan kuartal IV/2022 BRI, Rabu (8/2/2023). 

Sunarso mengungkapkan keberhasilan capaian BRI Group sepanjang tahun lalu tidak terlepas dari strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan yang terjadi. 

Adapun kontribusi laba utamanya berasal dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang sebesar Rp124,6 triliun, tumbuh 9,21 persen secara tahunan (yoy). 

Baca Juga: BRI Menanam, Upaya Berkelanjutan BRI Perkuat Penerapan Prinsip ESG

Baca Juga: Dirut BRI: Suku Bunga Murah Tak Signifikan Kerek Pertumbuhan Kredit

1. BRI Kucurkan Kredit Rp 1.139,08 triliun

Dirut BRI Sunarso pada pemaparan kinerja BRI Kuartal IV 2022, Rabu (8/2/2023)

Lebih lanjut, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di media massa, BRI telah mengucurkan kredit senilai Rp1.139,08 triliun. Penyumbang kredit terbesar adalah segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tumbuh tinggi 13,92 persen (yoy) dengan nilai kredit Rp965,3 triliun. Sedangkan, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,85 persen menjadi Rp1.307,88 triliun. 

"Total kredit BRI group mencapai Rp 1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022. Sehingga secara khusus portofolio kredit mikro BRI tumbuh double digit 13,9 persen dan ini menjadikan porsi kredit UMKM jadi 84,74 persen," tuturnya. 

2. Komposisi penyokong DPK

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Berdasarkan komposisi penyokong DPK, dana murah atau CASA sekitar 66,70 persen. Peningkatan komposisi CASA tersebut turut berimbas pada efisiensi biaya dana (cost of fund) BBRI menjadi 1,87 persen.

Sementara itu, dari sisi rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) secara kotor (gross), mengalami penurunan dari 3,08 persen menjadi 2,82 persen di Desember 2022.

Baca Juga: Bos BRI Berharap Suku Bunga BI Gak Naik Jadi 7,5 Persen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya