Sistem Keuangan RI Stabil, KSSK Waspadai Risiko Global
Pertumbuhan ekonomi global diproyeksi turun ke 2,6 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global yang meningkat.
Hal tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi di kuartal I-2023 yang sudah dilakukan oleh KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Stabilitas sistem keuangan pada kuartal I 2023 masih terus terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menkeu yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KSSK menyampaikan terus berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi. Selain itu, untuk terus menjaga kewaspadaan terhadap risiko pasar keuangan global dan sektor keuangan domestik.
"Termasuk mewaspadai risiko rambatan pada perekonomian dan sektor keuangan domestik karena situasi global masih dinamis. Sehingga KSSK akan terus mencermati berbagai perekonomian global," ujar dia.
Baca Juga: BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Global 2,6 Persen
Baca Juga: Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia di Q1 Kalahkan AS dan China
1. Perekonomian global diproyeksi hanya tumbuh 2,6 persen
Ia menjelaskan, perekonomian global pada tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 2,6 persen, lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Meski ada sinyal positif dari dibukanya pelonggaran kebijakan COVID-19 di Tiongkok, kata dia, tantangan dari sisi pasar tenaga kerja di AS dan Eropa tetap ketat. Itu akibat prospek penurunan inflasi global terutama negara maju yang berjalan lambat.
"Dan ini mendorong berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju meskipun diperkirakan tingkat suku bunga di negara maju sudah mencapai atau hampir mencapai puncaknya," ungkapnya.
Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan Global menurun sejalan dengan respon Bank Sentral Amerika dan Eropa dalam memitigasi kasus-kasus kasus perbankan yang terjadi.
Editor’s picks
"Perkembangan ini mendorong aliran modal asing masuk dan penguatan nilai tukar ke negara-negara berkembang termasuk ke Indonesia," kata dia.
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,03 Persen di Kuartal I-2023