Terungkap! Subsidi Energi Sebagian Besar Dinikmati Orang Mampu
Kelompok ekonomi rentan hanya nikmati 33,1 persen subsidi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengungkapkan selama ini subsidi liquefied petroleum gas (LPG) alias elpiji dan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tidak tepat sasaran.
Lantaran subsidi energi hanya dinikmati oleh sepertiga masyarakat dari yang seharusnya dinikmati oleh 40 persen masyarakat terbawah.
"40 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah hanya menikmati 33,1 persen dari subsidi LPG dan BBM. Sementara 66,9 persen dinikmati oleh kelompok lebih mampu," tutur Sekretaris Eksekutif TNP2K, Suprayoga Hadi dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economic and Finance (Indef) pada Rabu (8/3/2023).
Baca Juga: Subsidi dan Kompensasi Energi Tahun Depan Capai Rp338 Triliun
Baca Juga: Kebijakan Pembatasan BBM Subsidi Bukan Buat Orang Kaya
1. Anggaran subsidi energi besar
Dia menjelaskan bahwa alokasi anggaran subsidi energi sudah signifikan yaitu sebesar Rp163 triliun. Subsidi energi ini mencapai 42 persen dari total anggaran bantuan dan subsidi pemerintah yaitu Rp390 triliun.
"Kelompok subsidi energi termasuk LPG dan subsidi BBM relatif tidak tepat sasaran, kecuali subsidi listrik. Sehingga tidak berdampak pada pengurangan kemiskinan dan ketimpangan," tuturnya.
Sementara kelompok bantuan sosial seperti PKH, PIP, dan BPNT cenderung berdampak pada pengurangan ketimpangan. "Bantuan produktif usaha (BPUM) juga cenderung tepat sasaran dan berdampak pada pengurangan ketimpangan," ujarnya.