Canggih! Pusat Digitalisasi dan Inovasi Dukung Moncernya Blok Rokan
DICE dikerjakan tim internal Pertamina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pekanbaru, IDN Times – Ruangan berukuran sekitar 5 x 8 meter itu sederhana saja. Di dua dindingnya, penuh dengan layar digital, menampilkan data sesaat. “Itu kegiatan produksi di Blok Duri, sebenarnya bisa dimonitor dari sini. Tapi nanti kita akan ke sana bersama-sama,” ujar Jaffee A. Suardin, direktur utama Pertamina Hulu Rokan (PHR), pengelola Blok Rokan, kepada sejumlah pemimpin media massa, rombongan dari SKK Migas, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Senin 8 Agustus 2022, di Pusat Digital dan Inovasi PRH (DICE), di komplek PHR di Rumbai, Jaffee yang biasa dipanggil Buyung, menyampaikan laporan kinerja PHR setelah setahun alih kelola Blok Rokan dari tangan Chevron Pacific International, tepatnya sejak 9 Agustus 2021.
Kinerja PHR yang moncer, berhasil menaikkan produksi Wilayah Kerja (WK) Rokan, didukung penerapan teknologi digital dan berbagai inovasi. “DICE berperan penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,” ujar Jaffee.
Baca Juga: Kinerja Pertamina di Blok Rokan Naikkan Produksi Minyak
1. Kepala SKK Migas dan Dirut Pertamina resmikan Pusat Digital dan Inovasi Blok Rokan
Setahun setelah alih kelola Blok Rokan, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meresmikan DICE. "Langkah strategis ini merupakan bagian upaya Pertamina dalam mewujudkan operasi yang andal melalui inisiatif Go Digital. Fasilitas ini sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, sehingga mendukung pencapaian target produksi,” tutur Nicke Widyawati setelah mendapatkan laporan terkini soal digitalisasi dan inovasi di WK Rokan.
DICE merupakan hasil pengintegrasian dua fasilitas digital PHR, yakni War Room dan Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC). Fasilitas tersebut dilengkapi 66 layar yang menampilkan data dan informasi dalam bentuk digital dashboard, di antaranya terkait pemantauan aktivitas pengeboran; jadwal pengeboran yang terintegrasi (Integrated Drilling Schedule); penyiapan lokasi pengeboran dan pembangunan fasilitas sumur minyak; dan pengelolaan kegiatan produksi dan perawatan peralatan.
”Di era industri 4.0, industri migas juga harus terus berinovasi melalui penerapan teknologi digital. Efisiensi dan produktivitas kegiatan operasi dapat dicapai dengan pemanfaatan dan pengolahan big data,” tutur Dirut Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip, induk PHR.
Baca Juga: Pertamina Naik 64 Peringkat di Fortune Global 500 Tahun 2022
Baca Juga: Mantap! Blok Rokan Setor Rp30 Triliun ke Kas Negara