TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahas Avengers, Erick Thohir Butuh Superhero Genjot Ekonomi Digital

Pemerintah ikut kolaborasi dalam akselerasi generasi digital

Konferensi Pers Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital di JCC pada Rabu (15/12/2021). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN turut terlibat dalam pendirian Gerakan Akselerasi Generasi Digital. Melalui gerakan tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir ingin mencetak banyak superhero atau talenta yang bisa mendongkrak ekonomi digital di Tanah Air.

Erick mengatakan, Gerakan Akselerasi Generasi Digital ini diharapkan tak hanya menciptakan talenta digital, tapi juga ekosistemnya yang didukung oleh pemerintah, BUMN, dan swasta.

"Teknologi tidak bisa terelakkan. Dunia baru akan kita hadapi, tantangan baru kita harus hadapi. Karena itu kita perlu superhero baru. Mudah-mudahan superhero ini akan mendorong kekuatan Indonesia, menjadi ekosistem Indonesia," kata Erick Thohir dalam peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/12/2021).

Baca Juga: Erick Thohir: Kita Butuh 17,5 Juta Ahli Digital, Jangan Tenaga Asing!

1. Pandemik COVID-19 bagai 'Thanos' yang serang ekonomi RI

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir menceritakan bagaimana perekonomian Indonesia terdampak pandemik COVID-19. Berbagai aktivitas terpaksa beralih ke digital untuk tetap bisa menjaga produktivitas. Erick pun mengibaratkan pandemik COVID-19 sebagai 'Thanos' yang bisa menghancurkan kehidupan di Bumi seperti di film besutan Marvel Studios, yakni Avengers End Game.

"Seluruh dunia menghadapi tekanan daripada perubahan supply chain yaitu dengan globalisasi pasar yang makin terbuka, disrupsi ekonomi yang juga bisa menggantikan manusia dengan robotic, pekerjaan dan lainnya, dan kesempatan usaha juga berubah. Belum lagi tekanan pada kesehatan yang bisa juga kita kehilangan tokoh-tokoh besar dalam waktu sekejap, dan untuk membentuk tokoh-tokoh itu perlu waktu 20-30 tahun," ujar Erick.

Untuk bisa bangkit dari dampak pandemik COVID-19 yang diibaratkan sebagai Thanos itu, maka perlu superhero-superhero digital tersebut. Dia juga mengibaratkan kondisi tekanan pandemik ini dengan tokoh Celestials yang punya kekuatan menghancurkan galaksi seperti dalam film Marvel, Eternals.

"Artinya apa? Sama seperti Marvel yang bikin universe di satu, dua, tiga, sekarang empat. Karena apa? Dunia baru pasti penuh dengan tantangan baru, perlu superhero baru. Kalau kita bicara Hulk, Thor, dan Iron Man, sekarang di Eternals kita bicara superhero yang jauh lebih powerful, ada Ikaris, ada Thena, karena musuhnya jauh lebih berbedaa," tutur Erick.

Baca Juga: Jokowi: Kita Beruntung Punya Mendikbudristek seperti Mas Nadiem

2. BUMN bakal mendanai calon unicorn

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Erick mengatakan dalam gerakan ini, para BUMN fokus pada pendanaan calon-calon unicorn atau bisa disebut soon to be unicorn (soonicorn). Adapun soonicorn yang dimaksud ialah startup dengan valuasi di kisaran 100-200 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Digital ini kan harus lebih besar, tidak bisa BUMN berpikir sektoral. Oleh karena itu saya lihat apa sih kekuatan di BUMN? Kembali di korporasi, maka kita fokus pendanaannya," ucap Erick.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya