Bos BI: Jangan Bandingkan Kenaikan Suku Bunga BI dengan The Fed!
BI jamin kenaikan suku bunga acuan tidak agresif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memastikan kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dilakukan secara terukur, melihat kondisi inflasi di Indonesia.
Dia menegaskan, kenaikan suku bunga acuan BI tak bisa dibandingkan dengan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) (Fed Fund Rate/FFR) yang diputuskan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
"Kami memang menaikkan suku bunga, tapi secara terukur dan dengan inflasi yang rendah. Jadi jangan dibandingkan kenaikan BI Rate dengan Fed Fund Rate," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/11/2022).
Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Naik Lagi, Jadi 5,25 Persen!
Baca Juga: Sri Mulyani Tidak Kaget Suku Bunga Bank Sentral AS Naik Lagi
1. Kenaikan suku bunga acuan BI tak setinggi suku bunga acuan AS
Menurut Perry, kenaikan suku bunga acuan BI tak sebanding dengan kenaikan suku bunga acuan AS atau FFR yang melambung tinggi akibat lonjakan inflasi di Negeri Paman Sam tersebut.
"Fed Fund Rate naik tinggi karena inflasi di Amerika lebih tinggi dari 8 persen. Jadi kenapa BI tetap menaikkan suku bunga secara lebih terukur agar inflasi terkendali, 5,7 persen kita akan turunkan," ujar Perry.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Ketika Bank Sentral AS Kerek Suku Bunga