TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Kejar Target Garuda Indonesia Gabung InJourney Tahun Ini

Sebelum masa jabatannya sebagai Menteri BUMN habis

Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir menargetkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bisa masuk Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pariwisata dan Aviasi alias PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney tahun ini.

Erick menginginkan rencana itu bisa terealisasi sebelum habis masa jabatannya sebagai Menteri BUMN di bawah kabinet Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Oktober 2024 mendatang.

“Kita lagi propose Garuda masuk ekosistem InJourney. Kan Garuda sama Citilink saja. Kalau bisa sebelum bulan Oktober,” ucap Erick kepada awak media di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: InJourney Bentuk 2 Subholding, Ini Jajaran Direksi dan Komisarisnya

1. Kinerja keuangan Garuda dinilai sudah layak masuk InJourney

Penumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Sebelumnya, pemerintah mengharuskan keuangan Garuda disehatkan terlebih dahulu sebelum bergabung ke Holding BUMN InJourney.

Pada Senin, (19/2) lalu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan kinerja keuangan Garuda sudah bagus.

“Garuda laporan keuangan sudah tuntas, nanti lihat laporan keuangannya bagus, tahun ini laporan keuangan Garuda harusnya,” ucap Tiko di Hotel Putri Duyung, Jakarta Utara.

2. Garuda Indonesia masih rugi Rp1,18 triliun per kuartal III-2023

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Pada laporan keuangan Garuda Indonesia per kuartal III-2023 yang belum diaudit, perusahaan masih mencatatkan rugi sebesar 75,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1,18 triliun (kurs Rp15.656 per dolar AS).

Garuda mencatatkan pendapatan keuangan sebesar 7,4 juta dolar AS atau setara Rp115 miliar pada periode tersebut. Namun, perusahaan masih mencatatkan utang jangka pendek sebesar 1,55 miliar dolar AS atau setara Rp24,22 triliun, dan utang jangka panjang 6,22 miliar dolar AS atau setara Rp97,4 triliun.

Baca Juga: Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat Gambar Pikachu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya