TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir: Vaksin Merah Putih Mulai Produksi April-Mei 2022

Bio Farma bakal produksi vaksin Merah Putih

Ilustrasi Vaksin. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir menargetkan vaksin Merah Putih mulai diproduksi pada bulan April-Mei 2022 oleh PT Bio Farma (Persero). Erick mengatakan sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan impor vaksin untuk COVID-19.

"Insyaallah di tahun depan, April-Mei kita bisa berharap vaksin Merah Putih atau vaksin BUMN yang kita kerja samakan dengan berbagai pihak itu juga bisa mulai produksi," ucap Erick ketika ditemui wartawan, Minggu (6/9/2021).

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Versi Unair Pakai Metode Inactivated Virus

1. Kapasitas produksi ditargetkan 500 juta dosis

ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Erick pun mengatakan kapasitas produksi vaksin Merah Putih sebanyak 500 juta dosis. Saat ini, Bio Farma sudah mempersiapkan proses produksi vaksin tersebut.

"Jadi tepat Bio Farma sudah membuat line produksi untuk vaksin, yang dikhususkan untuk vaksin COVID-19. Kapasitasnya 500 juta. Jadi kalaupun Indonesia memerlukan 420 juta-an vaksin, kita bisa melakukan sendiri," tutur dia.

Baca Juga: LaporCovid19 Temukan Dugaan Booster Vaksin Non-Nakes di Mabes Polri

2. Bio Farma sedang mempertimbangkan metode produksi vaksin Merah Putih

ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Erick, saat ini Bio Farma sedang mempertimbangkan metode apa yang akan digunakan dalam memproduksi vaksin Merah Putih. Harapannya, metode yang dipilih bisa beradaptasi dengan mutasi-mutasi baru COVID-19.

"Vaksin itu kan sekarang ditemukan dengan berbagai cara, ada 4 cara. Pertama yang namanya inactivated virus, protein rekombinan, vektor adenovirus, ada juga yang mRNA. Saya bukan ahlinya. saya hanya baca-baca. Sepertinya ke depan, karena virus ini terus bermutasi, kita harus mencari bagaimana vaksin ini bisa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan virus itu, karena virusnya beradaptasi," kata Erick.

Saat ini, Bio Farma bersama Kimia Farma sedang mempertimbangkan metode apa yang bisa diterapkan di Indonesia.

"Ini kan teknologi yang baru. Ini yang sedang kita jajaki seperti tepat Bio Farma sedang bicara bersama Kimia Farma mengenai vaksin jenis mRNA, atau protein rekombinan, atau vektor adenovirus yang bisa diproduksi di dalam negeri. Nah ini kita lagi coba kembangkan," ujar Erick.

Baca Juga: 92 Jutaan Dosis Sinovac di Tangan, RI Tetap Bikin Vaksin Merah Putih

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya