TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas Hari Ini Bertengger di Rp984 Ribu per Gram

Harga emas hari ini mengalami stagnansi

Ilustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Rabu (7/12/2022), yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam tak berubah alias stagnan di Rp984 ribu per gram.

Begitu juga dengan harga buyback hari ini yang dirilis situs logammulia.com, stagnan di Rp882 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Emas Investasi Primadona, Begini Syarat Jadi Pedagang Emas Online 

Baca Juga: 10 Aplikasi Investasi Emas Online, Aman dan Mudah Digunakan

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp542 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp984 ribu.
  • Harga emas 2 gram: Rp1,908 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp2,837 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp4,695 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp9,335 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp23,212 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp46,345 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp92,612 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp231,265 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp462,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp924,6 juta.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Investasi Emas bagi Pemula

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya