TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas Naik Rp6.000 Setelah Sempat Nyungsep Kemarin

Harga buyback naik Rp8 ribu

ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Jumat (31/3/2023), produksi PT Aneka Tambang (Antam) mengalami kenaikan sebesar Rp6.000 menjadi Rp1,078 juta per gram. Kenaikan ini terjadi setelah kemarin emas mengalami penurunan harga mencapai Rp10 ribu.

Adapun harga buyback hari ini yang dirilis situs logammulia.com naik Rp8.000 menjadi Rp965 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: [WANSUS] Peluang Investasi Emas di 2023, Mending Jual atau Beli?

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp589 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,078 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,096 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,119 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,165 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,275 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp25,562 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp51,045 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp102,012 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp254,765 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp509,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,018,6 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

 

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: Harga Emas Turun Ceban, Jadi Rp1,072 Juta per Gram

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya