TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Pertalite Gak Diturunin, Ini Penjelasan Bos Pertamina

Cuma BBM nonsubsidi yang turun harga

Ilustrasi BBM Pertalite. (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times - Pertamina mengumumkan penurunan harga BBM nonsubsidi seiringan dengan penurunan harga minyak dunia, dari 87 dolar AS per barel menjadi 79 dolar AS per barel. Sayangnya, penurunan harga minyak mentah dunia tak berpengaruh terhadap harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan harga Pertalite dan Solar tidak turun karena harga yang berlaku saat ini masih disubsidi pemerintah.

"Solar dan Pertalite ini harganya tetap. Kenapa? Karena hari ini yang dibantu, yang disubsidi pemerintah ini besar sekali," ucap Nicke di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga: Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Siang Ini, Pertamax Jadi Rp12.800

Baca Juga: Duh! Pertalite Campur Air Dikirim ke SPBU Tuban

1. Harga Solar hampir 50 persen lebih murah dari pasaran

SPBU Pertamina. (Dok. Pertamina)

Nicke mengatakan, harga Solar sampai hari ini bisa dijual Rp6.800 per liter karena disubsidi pemerintah hingga Rp6.500 per liter.

Artinya, harga jual Solar di SPBU Pertamina hampir 50 persen lebih murah dari harga di pasaran.

"Contoh seperti Solar, Solar kita jual Rp6.800 per liter. Padahal kalau kita lihat kompetitor menjual ini lebih dari dua kali lipatnya. Artinya yg disubsidi negara ini masih sangat besar, Rp6.500-an. Hampir sama, ini setengahnya, kita menjual harga itu setengahnya dari harga pasar," tutur Nicke.

Baca Juga: Pertamina Investigasi Kiriman Pertalite Campur Air di Tuban

2. Subsidi Pertalite juga tak kalah besar

Antrean motor di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain Solar, Nicke mengatakan pemerintah menggelontorkan anggaran yang sangat besar untuk mensubsidi Pertalite.

"Ini sebenarnya subsidi juga dari pemerintah masih besar. Sehingga kita semua harus bersyukur di saat seluruh dunia mengalami peningkatan harga, yang juga harga-harga segala macam menjadi naik, di Indonesia masih bisa mempertahankan ini karena pemerintah masih memberikan subsidi besar," ujar Nicke.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya