TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Bakal ke KTT BRICS, Luhut Ungkap Kesepakatan yang Diincar RI

RI kejar kesepakatan dengan Afrika Selatan usai KTT BRICS

bendera Afrika Selatan (unsplash.com/Den Harrson)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Johannesburg, Afrika Selatan untuk membahas kerja sama bilateral dalam bidang ekonomi.

Dalam kunjungannya ke Afrika Selatan, Luhut juga membahas partisipasi Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa). Afrika Selatan menjadi tuan rumah KTT BRICS yang digelar Agustus mendatang.

"Salah satu agenda penting yang kami bahas adalah persiapan untuk partisipasi Presiden Joko Widodo dalam KTT BRICS yang akan datang," kata Luhut dikutip dari keterangan resmi, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Sambangi Afrika Selatan, Luhut Mau Impor 50 Ribu Ekor Sapi

1. RI bakal impor 50 ribu sapi dari Afrika Selatan

ilustrasi hewan ternak sapi (Unsplash.com/Annie Spratt)

Selain itu, dalam kunjungan tersebut Luhut juga membahas kerja sama pertanian dengan Afrika Selatan. Untuk langkah awal, Indonesia sedang menjajaki kemungkinan impor 50 ribu ekor sapi dan 300 ribu ton kedelai dari Afrika Selatan.

"Pertemuan ini memberikan platform untuk diskusi yang produktif, dengan kedua belah pihak berharap akan dilakukan penandatanganan kesepakatan mengenai impor sapi dan kedelai," ujar Luhut.

Indonesia sendiri setiap tahun mengimpor sapi senilai lebih dari 1 miliar dolar AS, dan kedelai senilai lebih dari 2 miliar dolar AS.

Baca Juga: Sambut Delegasi Afrika Selatan, BNI Siap Jajaki Potensi Bisnis  

2. Kerja sama pasokan listrik

Ilustrasi Sumur Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam kesempatan itu, Luhut bersama Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan perwakilan PT PLN juga melakukan pembicaraan dengan mitra bisnis Pertamina di Afrika Selatan. Pembahasan dilakukan untuk membahas peluang pasokan listrik ke Afrika Selatan menggunakan gas dari kontraksi Indonesia di Mozambik.

Luhut mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia juga menjalin relasi dengan pengusaha di Afrika Selatan yang fokus kepada pertambangan mineral kendaraan listrik, perdagangan B2B, serta keamanan energi, minyak dan gas, hingga perubahan iklim.

Baca Juga: Krisis Listrik, Afsel Umumkan Darurat Bencana Energi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya