TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KAI Perketat Pengawasan Tanah di Jaktim usai Gusur 120 Bangunan Liar

Bangunan liar diduga terkait praktik prostitusi dan judi

Penertiban bangunan liar di kawasan Gunung Antang, Jakarta Timur. (dok. PT KAI)

Jakarta, IDN Times - PT KAI Daop 1 Jakarta memperketat pengawasan di aset tanah milik perusahaan, di kawasan Gunung Antang, Jakarta Timur.

Sebelumnya, kawasan itu dipenuhi bangunan liar yang diduga marak dengan praktik prostitusi dan perjudian yang meresahkan warga sekitar. Sebanyak 120 bangunan liar pun ditertibkan dengan penggusuran.

Baca Juga: Tak Bayar Uang Sewa, PT KAI Tertibkan Rumah Dekat Stasiun Kiaracondong

Baca Juga: PT KAI Tak akan Beri Kompensasi pada Warga yang Rumahnya Ditertibkan

1. Pengawasan diperketat agar tak ada warga yang nekat dirikan bangunan liar kembali

Penertiban bangunan liar di kawasan Gunung Antang, Jakarta Timur. (dok. PT KAI)

Pengawasan di area Gunung Antang diperketat agar tak ada warga yang mendirikan kembali bangunan liar dan menempati secara ilegal kawasan tersebut.

Saat ini, KAI Daop 1 Jakarta melakukan patroli dan pengawasan secara berkala.

Baca Juga: Digusur PT KAI, Warga Penghuni Minta Uang Kompensasi

2. KAI bersihkan sisa bangunan yang digusur

Penertiban bangunan liar di kawasan Gunung Antang, Jakarta Timur. (dok. PT KAI)

KAI Daop 1 Jakarta juga masih berproses dalam membersihkan sisa bangunan yang telah digusur. Adapun 120 bangunan yang digusur berdiri di atas lahan KAI seluas 2.788,92 meter persegi. Kepemilikan KAI ditetapkan dalam sertifikat hak pakai nomor 388 tahun 1988.

"Mayoritas bangunan liar yang ditertibkan merupakan bangunan tidak permanen dan berdiri tanpa izin atau ilegal. Sebelumnya KAI Daop 1 Jakarta telah melakukan koordinasi kewilayahan dan sosialisasi bersama kepada penghuni bangli untuk mengosongkan lokasi tersebut. Secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar dan kondusif," ujar Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dikutip dari keterangan resmi, Senin (19/9/2022).

Pada saat penggusuran, diturunkan 800 personel yang terdiri dari TNI dan Polri, Tim Satker Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten (BTPWJB), Satpol PP, dan unsur kewilayahan setempat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya